Jeli Sebelum Berinvestasi Properti, Ini Tipsnya
- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVA.co.id – Selain sebagai kebutuhan hunian, properti merupakan salah satu sektor yang masih diminati sejumlah orang untuk berinvestasi. Asumsi bahwa harga properti selalu naik seiring berjalannya waktu, masih menjadi daya tarik bagi banyak orang untuk menjadikannya sebagai 'ladang' untuk menanam uang.
Namun, apa saja tips-tips berinvestasi di bidang properti dan hal-hal apa saja yang kiranya perlu diperhatikan?
Corporate Secretary PT Intiland Development Tbk, Theresia V. Rustandi mengatakan, sebelum memutuskan untuk berinvestasi di bidang properti, mereka yang berniat menjadikan sektor ini sebagai ajang bisnis hendaknya memastikan dulu jenis properti apa yang hendak dibeli.
"Tentukan jenis properti apa yang akan dibeli, apakah rumah, rusun, ruko, atau yang lainnya. Karena nantinya proyeksi bisnis dari masing-masing jenis properti itu akan berbeda tentunya," kata Theresia saat dihubungi VIVA.co.id, Kamis 19 Januari 2017.
Ketika sudah ditentukan, cek proyek dan developernya. Hal ini penting untuk melihat kualitas suatu proyek pembangunan sekaligus kualitas propertinya, apakah layak dan sesuai dengan harga yang ditawarkan.
Kemudian, siapkan dana yang dibutuhkan. "Baik dengan cara menabung, atau mencari sumber pendanaan yang terbaik dan terjangkau," ujarnya.
Perhatikan Lokasi
Mengenai apa saja karakteristik properti yang harus diperhatikan jika dilihat dari segi pertambahan nilai atau bahkan peluang untuk mendulang profitnya, Theresia mengatakan tentunya ada hal-hal yang harus diperhatikan dengan seksama.
Seperti misalnya masalah lokasi properti yang harus disesuaikan dengan kebutuhan, bagaimana sarana dan prasarananya, aksesnya, dan apa saja jenis transportasi umum yang mendukung di wilayah tempat properti tersebut dibangun.
"Pertama, lokasi pasti penting untuk ditentukan. Pemilihan berdasarkan kebutuhan misalnya mau wilayah mana? Apakah butuh di Jakarta atau bahkan pinggiran Jakarta?," kata Theresia.
"Kemudian, perhatikan juga mengenai fasilitas yang disediakan oleh pengembang, apakah perlu ada fasilitas lengkap? Lalu bagaimana aksesnya, apakah perlu dekat sekolah, tempat kerja, atau dekat sarana transportasi misalnya MRT (Mass Rapid Transit), stasiun kereta, busway, angkot, dan lain sebagainya," ujarnya. (ren)