Tren Busana Pernikahan 2017: Campuran Tradisional dan Global

Aldy Widhie, pemilik Ratu Wedding By Thanti.
Sumber :
  • Bimo Aria/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Seperti halnya tren fesyen pada umumnya, busana pernikahan juga memiliki tren tersendiri setiap tahun. Jika pada tahun sebelumnya nuansa pakaian adat tradisional mendominasi tren busana pernikahan, berbeda dengan tahun 2017 ini.

Menurut Aldy Widhie, pemilik Ratu Wedding By Thanti, tren busana pernikahan pada tahun 2017 lebih pada campuran antara pakaian bergaya tradisional dan internasional.

"Kalau untuk busana (pengantin) di 2017, biasanya seperti gaya bridal, atasan untuk tradisional, sedangkan bawahnya dipadukan dengan internasional. Jadi tidak tradisional saja dan tidak internasional saja," katanya saat jumpa pers Gebyar Pernikahan Indonesia ke-6 di Jakarta Selatan, Selasa 17 Januari 2017.

Sementara untuk warna dominan untuk busana pernikahan tahun ini yang lebih banyak warna-warna pastel. Namun mendekati perayaan Tahun Baru Imlek, warna merah diprediksi juga akan menjadi pilihan, terutama untuk pernikahan dengan nuansa peranakan.

"Warna menjurus warna merah, karena Imlek itu identik dengan merah," ujar dia.

Dia menjelaskan, tren yang akan tumbuh adalah memadukan unsur dua adat budaya yang berbeda dalam satu pesta pernikahan. Misalnya, perpaduan busana tradisional Padang dan Palembang atau Jawa dan Sunda.

Menurutnya, perpaduan ini bukan hanya pada busana, melainkan juga pada upacara adat. "Kalau tradisional lebih ke upacara adat saja. Kalau di gedung (dekorasi), kita ambil dua budaya, ada unsur Eropa, ada tradisionalnya semua di wedding seperti itu," ucapnya.