Harga Cabai Masih Belum Juga Turun

Harga cabai meroket hingga Rp180 ribu per kg.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhammad Yasir

VIVA.co.id – Pemerintah telah berusaha untuk menurunkan harga cabai dengan memperbanyak pasokan pada daerah yang mengalami kelangkaan. Namun, hingga kini harga cabai masih bertahan di kisaran Rp100 ribu per kilogram di sejumlah daerah di Nusantara.

Dari pantauan di pasar tradisional Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, harga cabai rawit merah dijual Rp120 ribu per kg, cabai hijau Rp60 ribu per kg, cabai merah keriting Rp50 ribu per kg, dan cabai keriting hijau Rp28 ribu per kg.

"Harga justru terus merambat naik dan belum ada tanda-tanda harga cabai akan turun," kata  Deni Astuti, salah satu pedagang sayur mayur di pasar tradisional Argosari, Kecamatan Wonosari di Kabupaten Gunungkidul, Senin 16 Januari 2017.

Akibat mahalnya harga cabai, Deni mengaku banyak pembeli yang mengurangi pembelian cabai hingga 50 persen. Pedagang juga tidak berani menyetok cabai dalam jumlah banyak karena takut tidak laku dan membusuk.

"Ya otomatis omzet dagangan saya juga turun banyak," ujarnya.

Pedagang lainnya, Eni, mengeluhkan kenaikan harga cabai. Sebab, pendapatan pedagang menurun hingga 40 persen lantaran banyak konsumen mulai menghemat pengeluaran untuk membeli cabai.

"Masyarakat sudah mulai mengurangi pembelian, biasanya satu kilogram menjadi satu ons," katanya.

Sejumlah konsumen di pasar Agosari juga mengeluhkan naiknya harga cabai di tingkat pedagang, yang mencapai lebih dari tiga kali lipat. Salah satunya Sitiningsih, salah seorang warga Kecamatan Semanu. Ia mengaku kaget dengan tingginya harga cabai tersebut.

"Harga cabai rawit merah cukup mahal untuk saat ini," katanya.

Tingginya harga cabai rawit ini juga dikeluhkan oleh Irul salah satu penjual angkringan di Perempatan Klodaran, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

"Harga cabai hijau yang biasa untuk lalapan gorengan tembus Rp80 ribu per kg. Harga cabai rawit merah apalagi bisa dua kali lipatnya," ungkapnya.

Harga cabai yang tinggi saat ini sangat memberatkan pedagang angkringan karena tidak mungkin menaikkan harga makanan. "Ya terpaksa cabainya tidak ada," katanya.

Sebelumnya, Irul tak pusing dengan kenaikan harga cabai karena di rumahnya terdapat tanaman cabai. Namun, saat ini tanaman cabai sama sekali tidak berbuah.

"Tidak berbuah bersamaan dengan tingginya harga cabai di pasaran," ucapnya.