Olahraga yang Aman Bagi Penderita Stroke

Berolahraga.
Sumber :
  • Pixabay/Skeeze

VIVA.co.id – Berolahraga tentunya memberikan dampak baik untuk tubuh. Namun, beberapa kondisi, ternyata membuat sebagian orang merasa kesulitan untuk menjalani olahraga.

Tubuh butuh untuk tetap bergerak aktif, agar memberi ruang pada aliran darah menuju ke organ-organ yang membutuhkannya. Sayangnya, kondisi seperti stroke atau penyakit jantung lainnya, memberikan keterbatasan gerak pada pengidapnya.

"Prinsipnya olahraga itu harus sehat, jadi kalau sudah demam, akan memicu kurang sehat lagi. Apalagi pada penderita stroke dan penyakit jantung, kemampuan fisiknya sudah rendah," ujar dokter spesialis olahraga, dr. Grace Tumbelaka SpKO, di Jumped Trampoline Fit Club, Serpong.

Meski dengan kemampuan fisik yang menurun, menurut Grace, penderita stroke dan jantung masih memiliki kesempatan berolahraga. Di mana, olahraga yang paling aman dijalani yakni berjalan sehat.

"Sesuaikan kemampuan, jadi paling mudah ya jalan kaki. Misalnya yang baru stroke, ajak jalan santai dulu saja sekaligus diawasi," ujarnya.

Dilanjutkannya, berjalan santai juga bukan berarti tanpa arahan dan ukuran. Dengan disesuaikan kemampuan, semakin ditingkatkan kecepatan dari olahraga jalan santai itu. Selain itu, waktu yang direkomendasikan untuk berolahraga yakni 150 menit per minggunya.

"Rekomendasi olahraga itu kan 150 menit per minggu untuk cegah penyakit. Kalau sudah ada penyakitnya, berbeda lagi. Misal pada obes (obesitas), sebaiknya 250 menit per minggu," kata dia. (ase)