Analisis Baru, Bulan Berusia 4,51 Miliar Tahun
- wikipedia.org
VIVA.co.id – Analisis baru atas batuan Bulan yang dibawa ke Bumi oleh astronaut Apollo 14 pada 1971, menunjukkan selama ini kita salah memperkirakan usia Bulan.
Analisis baru menunjukkan, usia Bulan yakni 4,51 miliar tahun, atau hanya 60 juta tahun setelah Tata Surya terbentuk. Usai baru Bulan tersebut lebih tua 140 juta tahun dibanding perkiraan sebelumnya.
Dikutip dari Xinhuanet, Jumat 13 Januari 2017, temuan baru itu dipandang akan meredakan atau mengakhiri debat panjang usia satelit Bumi tersebut.
"Kami benar-benar yakin usia ini sangat meyakinkan," ujar Melanie Barboni, pemimpin studi dari Universitas California, Amerika Serikat.
Dalam analisisnya, tim ilmuwan melakukan penanggalan uranium dari fragmen zirkon mineral yang diekstrak dari sampel bawaan misi Apollo 14.
Ilmuwan kemudian mempelajari banyak zirkon dalam sampel tersebut, tapi tak mengharapkan akan sampai pada perkiraan usai sampel mencapai 4,51 miliar tahun. Saat pengukuran, mayoritas ilmuwan meyakini usia Bulan kemungkinan 4,52 miliar tahun. Tapi nyatanya, analisis menunjukkan usia sampel Bulan tersebut 4,51 miliar tahun.
Dalam studinya, tim ilmuwan tersebut berusaha keras mempelajari sejarah Bulan, evolusi Bumi awal dan Tata Surya.
Sebelumnya awal pekan ini, ada studi baru tentang teori asal usul Bulan. Peneliti Weizmann Institute of Science, Israel menunjukkan satelit Bumi terbentuk akibat dampak dari tabrakan beberapa objek antariksa besar di masa lalu. Teori baru ini membantah teori Bulan terbentuk dari dampak tabrakan tunggal antara Bumi awal dengan planet lain yang seukuran Planet Mars.