Tingkatkan Kualitas Pilot, Menhub Kurangi Jumlah Sekolah
- Pixabay/Zorgist
VIVA.co.id – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi ingin kualitas pilot di Indonesia lebih mumpuni. Berbagai upaya akan dilakukannya, mulai dari syarat sekolah pilot hingga mengurangi jumlah sekolah penerbangan yang ada di tanah air.
"Sekolah pilot, saya sudah bicara lagi godok (aturannya), yang pertama kita ingin sekolah pilot dari S1 supaya ada suatu kedewasaan, supaya punya wawasan yang lebih luas, harapan saya begitu," kata Budi Karya di kantor Kemenhub, Jakarta, Jumat 13 Januari 2017.
Tak tanggung-tanggung, Budi pun akan mengurangi jumlah sekolah penerbangan yang ada di Indonesia. Hal ini semata-mata demi memperbaiki citra pilot melalui peningkatan kualitas dan perbaikan sikap pilot di tanah air.
"Kedua kita akan kurangi jumlah sekolah penerbangan. Ini dalam memprosesnya ada suatu eliminasi, yang memang tidak memenuhi syarat kita akan berhentikan, karena ini menimbulkan citra buruk," kata dia.
Menurut Budi, ia akan mengevaluasi mutu pendidikan sekolah penerbangan. Saat ini lulusan pilot pun banyak menganggur, yang ditaksir berjumlah 900 orang, lantaran lapangan pekerjaan pilot belum terbuka lebar. Tak hanya itu, masih ada pilot tidak disiplin dalam menjalankan tugasnya.
"Jadi memang kita mesti introspeksi dari sekolahnya, Kalau (evaluasi pengurangan) sekolah pilot gampang, kita lihat saja fasilitasnya seperti apa, terus kurikulumnya seperti apa, terus dari 900 (pengangguran) paling banyak siapa dari mana. Kita lihat aja nanti, kita akan legalkan saja dua atau tiga," tutur dia.
Untuk diketahui, kebijakan ini dilakukan, lantaran Budi kecewa terhadap kasus pilot maskapai Citilink, Tekad Purna Agniamartanto, yang diduga mengonsumsi narkoba. Kemudian disusul dengan adanya dua pilot maskapai Susi Air menjalani pemeriksaan di Badan Narkotika Nasional.