Menko Luhut Kumpulkan Para Menteri Bahas Biaya Proyek LRT
- ANTARA FOTO/Andika Wahyu
VIVA.co.id – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, mengadakan rapat terbatas membahas masalah pendanaan kereta api ringan, atau light rail transit Jabodetabek.
Rapat yang diadakan di kantor Menko Maritim itu digelar bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, dan Direktur Utama PT Adhi Karya Tbk, Budi Harto.
"Kira-kira masalah pendanaan ya, tetapi agenda pasti resminya belum tahu saya," ujar Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto di kantor Kemenko Maritim, Jakarta, Rabu 11 Januari 2017.
Budi mengatakan, saat ini, pihaknya sudah merealisasikan dana sebesar Rp2 triliun untuk pembangunan LRT Jabodetabek tahap I, dari Cibubur hingga ke dalam kota. Pendanaan yang berasal dari penerbitan saham perusahaan melalui rights issue senilai Rp1,5 triliun itu, juga ditambah dengan kas pribadi perusahaan.
"Kontraknya akan segera, karena Adhi Karya sendiri sudah mengeluarkan Rp2 triliun. Sekarang ini dengan Pak Menko (Luhut) akan dibahas masalah pendanaan, karena ada Pak Menhub dan Bu Menkeu," ujarnya.
Menhub Budi sebelumnya telah mengusulkan, pengerjaan seluruh proyek ini akan menghabiskan nilai kontrak sebesar Rp23 triliun. Namun, hal itu masih berada dalam tahap penyelesaian bersama pihak konsultan.
"(Nilai kontrak) itu akan ada setelah ada konsultan, bisa negosiasi, bisa tidak, angka konsultan yang kami pakai," ujar Budi Karya.
Diketahui, proyek pembangunan LRT yang dikerjakan Adhi Karya ini meliputi tiga rute, yakni Cibubur-Cawang sepanjang 14,5 kilometer yang progres sudah mencapai 17 persen, rute Bekasi Timur-Cawang sepanjang 17,1 kilometer yang mencapai 12 persen, dan Cawang-Dukuh Atas sepanjang 10,5 kilometer yang kini baru dua persen. (asp)