Seminggu Pertama 2017, Transaksi Harian Pasar Modal Melorot
- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
VIVA.co.id – Bursa Efek Indonesia menyatakan nilai transaksi harian pada awal 2017 mengalami penurunan yang cukup signifikan. Sebab, hawa liburan panjang masih dinikmati oleh para investor sambil menunggu kepastian ekonomi global.
Menurut Direktur Penilaian BEI, Samsul Hidayat, data historis menunjukkan pada bulan ini memang terjadi penurunan nilai transaksi karena sebagain investor belum terlalu aktif pada awal tahun.
"Sebenarnya secara historis bulan Januari ini terjadi kenaikan harga saham-saham karena Januari Efek dan dari sisi aktivitas sama dengan tahun tahun sebelumnya," ujarnya saat ditemui di kantornya, Rabu, 11 Januari 2017.
Samsul menjelaskan, kenaikan IHSG di tengah penurunan transaksi disebabkan oleh dukungan saham-saham berkapitalisasi besar. Sehingga dapat mendongkrak IHSG dalam melaju di zona hijau.
Samsul memaparkan, nilai transaksi selama tujuh hari perdagangan pertama 2017 turun menjadi Rp5,25 triliun. Dari transaksi harian rata-rata 2016 sebesar Rp7,4 triliun. Namum Samsul mengingatkan, nilai transaksi harian pada 2016 terbantu oleh crosing saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang seniliai Rp169 trilium.
"Kalau angka regulernya sebenarnya hanya Rp6,7 triliun," tuturnya.
Meskipun demikian, pihaknya berharap akan terjadi peningkatan nilai transaksi seiring dengan penambahan nilai saham margin menjadi 200 saham. Sebab pihaknya masih menunggu restu dari Otoritas Jasa keuangan (OJK) untuk menerapkan peningkatan jumlah saham marjin tersebut.
"Dengan penambahan saham-saham marjin itu diharapkan target nilai transaksi sebesar Rp8 triliun per hari dapat dicapai," ujarnya.