7-1-1989: Kaisar Jepang Hirohito Wafat

Mendiang Kaisar Jepang Hirohito.
Sumber :
  • History.com

VIVA.co.id – Pada 28 tahun silam, Kaisar Jepang, Hirohito, wafat setelah menderita penyakit kanker usus dua belas jari. Hirohito, yang meninggal dunia pada usia ke-87 tahun, merupakan Kaisar Jepang ke-124.

Dalam sejarah Jepang, ia merupakan Kaisar terlama yang memerintah (1926-1989) dan merupakan salah satu tokoh penting pada masa Perang Dunia II dan pembangunan kembali Jepang pascaperang.

Menurut laman History, ia merupakan putra mahkota Jepang pertama yang melakukan perjalanan ke Eropa. Itu dilakukannya selama enam bulan pada 1921. Tiga tahun kemudian, ia menikah dengan Putri Nagako.

Pada 25 Desember 1926, Hirohito resmi dinobatkan sebagai Kaisar setelah dua tahun setelah kematian ayahnya, Kaisar Taisho. Selama dua dekade pertama sebagai Kaisar, Hirohito memimpin salah satu era paling bergejolak dalam sejarah Jepang.

Masa kekaisarannya disebut Era Showa, di mana warga dunia menyaksikan perubahan drastis Jepang. Bukan hanya jadi negara modern, tapi juga negara yang berambisi besar menandingi negara-negara industri Barat dengan melakukan ekspansi wilayah.

Tak hanya itu, militerisme yang ikut berkembang akhirnya membawa tragedi kepada Jepang dan rakyatnya. Pada masa kepemimpinannya pula Jepang terlibat dalam peperangan.

Di antaranya Insiden Manchuria 1931 dan Nanking 1937 serta Perang Dunia II, di mana melancarkan serangan udara atas Pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawaii, pada 9 Desember 1941.

Alhasil, AS menyatakan perang dengan Jepang. Kebijakan blunder ini sekaligus awal dari kehancuran Jepang. Benar saja, pada 6 dan 9 Agustus 1945, AS menjatuhkan dua bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki.

Akhirnya, Hirohito memerintahkan supaya rakyatnya menyerah pada 15 Agustus 1945. Di bawah pendudukan AS dan Sekutu, rekonstruksi pascaperang dilakukan. Terhitung mulai 1 Januari 1946, Hirohito dinyatakan sebagai manusia biasa bukan dewa sebagaimana dipercaya rakyatnya selama ini.

Satu-satunya persyaratan Jepang untuk takluk kepada Sekutu hanyalah agar Kaisar tetap menduduki takhtanya. Meski demikian, kehidupan Kaisar dan keluarganya tetap dihormati warga Jepang - yang tetap pula menjunjung Kaisar dengan tingginya.

Hirohito akhirnya mangkat pada 7 Januari 1989 dan digantikan oleh putranya, Kaisar Akihito.

 

(ren)