Pelni Sebut Rute Wisata Pulau Seribu Tidak Menguntungkan
- Istimewa
VIVA.co.id – Direktur Utama PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Elfien Goentoro mengatakan, selama ini pihaknya tidak terlalu fokus pada sektor pariwisata di Kepulauan Seribu. Sebab, menurutnya keuntungan yang bisa didapat dari pelayaran ke tempat-tempat wisata di Pulau Seribu terbilang sangat kecil untuk ukuran perusahaannya.
"Bicara keuntungan, kontribusinya kecil (untuk seluruh pendapatan Pelni), untung saja enggak rugi. (Profit) pariwisata Rp5 miliar itu masih sangat kecil dari total bisnis kita," kata Elfien di kantornya, kawasan Gajah Mada, Jakarta Pusat, Rabu 4 Januari 2017.
Elfien mengatakan, selama ini beberapa kapal milik Pelni yang melayani beberapa rute di wilayah Kepulauan Seribu, hanya dimaksudkan untuk menghubungkan antar masyarakat di Kepulauan Seribu dan masyarakat Jakarta di kota.
Tidak fokusnya pihak Pelni dalam sektor pariwisata di Kepulauan Seribu, menurut Elfien juga disebabkan karena kawasan itu tidak termasuk ke dalam 10 destinasi tempat wisata, yang telah ditentukan pemerintah.
"Apalagi operasi kapal perintis kita hanya (dikenakan tarif) Rp15 ribu jauh-dekat, ke seluruh pulau," kata Elfien
Meski demikian, untuk menghubungkan aspek konektivitas antar pulau di Kepulauan Seribu dan juga dengan masyarakat Jakarta yang berada di kota, Pelni pun sebelumnya memang telah melayani sejumlah rute di wilayah tersebut.
Dengan kapal perintis Sabuk Nusantara (Sanus) 46, sejumlah trayek yang dilayani Pelni dengan kapal tersebut antara lain Sunda Kelapa-Pulau Bidadari-Pulau Untung Jawa-Pulau Lancang Besar-Pulau Pari-Pulau Payung-Pulau Pramuka, dan Pulau Kelapa.
"Kita layani itu dengan kapal perintis yang diresmikan tahun lalu. Intinya adalah agar ada konektifitas di Kepulauan Seribu dan kota Jakarta, sehingga enggak ada lagi perbedaan orang pulau dan orang kota," ujarnya.