Paus Tertua di Dunia Diduga Mati di Usia 105 tahun
- www.bbc.com
VIVA.co.id – Paus pembunuh atau orca tertua di dunia diduga telah mati pada usia 105 tahun. Paus pembunuh yang dinamai Granny itu kemungkinan mati sejak akhir 2016.
Peneliti University of Exeter, Inggris, Darren Croft yang memimpin penelitian biologi evolusi Granny mengatakan, terakhir mereka melihat Granny pada Oktober 2016 di Selat Haro, Gerogia. Lalu pada akhir tahun lalu, peneliti mencoba mengunjungi Granny, tapi keberadaannya pun tak terdeteksi lagi. Kemudian peneliti menduga paus tertua itu telah mati.
“Tidak bisa dihindari bahwa hari ini (kematian Granny) akan datang, tapi itu adalah berita yang sangat menyedihkan,” kata Croft seperti dilansir Daily Mail, Rabu 4 Januari 2017.
Foto Granny pertama kali diambil pada 1967, dan beberapa tahun kemudian, 1971, peneliti mulai mencoba meneliti Granny. Salah satu peneliti yakni Ken Balcomb. Dia merupakan salah satu ahli orca di dunia. Balcomb tercatat mempelajari Granny sejak 1976.
Peneliti menyebutkan saat pertama kali terlacak, Granny diperkirakan berumur 60 tahun. Ilmuwan pun merasa takjub dengan ikan paus tersebut, sebab biasanya batas maksimum usia seekor orca, maksimal bisa hidup sampai 80 tahun.
Granny dipercaya lahir satu tahun sebelum peristiwa nahas yang menenggelamkan kapal Titanic karena menabrak gunung es, sekitar 1912.
Cara para peneliti menandai Granny yakni dari ciri khas sirip punggungnya. Meski usianya 100 tahun lebih, Granny termasuk paus tua yang kuat. Sebab awal 2014, Granny terlihat di Selat Georgia, ketika itu, ikan ini diduga telah melakukan perjalanan dari California dan kembali lagi ke Georgia pada Juli.
Saat bepergian, paus betina itu selalu terlihat dengan seekor anak orca, yang diduga merupakan anak dari Granny. Ilmuwan menamai anak Granny dengan J2 atau Ruffles. Tapi sayangnya, Ruffles mati pada tahun 2010 lalu dan diperkirakan usia anak paus tertua itu sekitar 60 tahun.