NASA Adopsi Igloo agar Astronaut Bertahan Hidup di Mars

Ilustrasi rumah es NASA di Planet Mars.
Sumber :
  • NASA//Clouds AO/SEArch

VIVA.co.id – Kondisi suhu yang ekstrem di siang dan malam hari di Planet Merah menjadi tantangan terbesar bagi para astronaut. Apalagi kondisi yang berisiko terhadap kesehatan astronaut ini harus mereka jalani selama berbulan-bulan.
 
Seperti dilansir Tech Times, Selasa 3 Januari 2017, menurut laporan selama musim panas, suhu di permukaan Mars menembus 21 derajat celsius pada siang hari dan malam hari menjadi minus 73 derajat celsius.
 
Selain kondisi suhu yang ekstrem, sinar radiasi galaksi sebagai sinar energi tinggi pun bisa melukai sel-sel kulit, merusak DNA, meningkatkan risiko kanker dan kerentanan terhadap penyakit radiasi akut.
 
Untuk itu, sekelompok peneliti dari Langley Engineering Design Studio NASA di Hampton, Virginia, Amerika Serikat telah mempublikasikan rancangan dari ‘Mars Ice Home’. Dari namanya, rumah bagi para astronaut ini akan berlapiskan es, mengadopsi desain rumah di kutub, Igloo.
 
Pasti ada pertanyaan, mengapa desain malah berlapiskan es, padahal kondisi di Planet Merah itu ekstrem. Namun, menurut para ahli es justru menilai, itu akan menjadi kunci utama keselamatan manusia. Seperti rumah Igloo di kutub Bumi. Temperatur di dalam Mars Ice Home akan dijaga kehangatannya hingga 22 derajat celsius.
 
“Setelah mendedikasikan tujuan dan mengidentifikasi kebutuhan, ide kita dinilai kebanyakan gila, yang mana keluar dari ide-ide ‘kotak’. Dan kita tetap berkumpul di desain Ice Home,” kata Kevin Vipavetz, fasilitator desain dan senior sistem perekayasaan.
 
Dari sisi radiasi galaksi, Mars Ice Home akan mampu menahan tekanan sangat baik hingga 6,66 kilogram per inci persegi.

Struktur ini juga akan mempertahankan koloni Mars di masa depan terhadap pengeboman harian sinar kosmik galaksi (GCRS) yang merupakan sebuah bentuk fatal dari radiasi ruang.