Ingin Twitter Berubah? Katakan Langsung ke CEO

CEO sekaligus pendiri Twitter, Jack Dorsey.
Sumber :
  • REUTERS

VIVA.co.id – Chief Executive Officer Twitter Jack Dorsey mengungkapkan resolusinya pada 2017. Menariknya, resolusi Dorsey menyangkut Twitter ini diharapkan datang langsung dari penggunanya, bagaimana keinginan pengguna terhadap Twitter pada tahun depan.

Dengan menggunakan tanda pagar (Tagar) #Twitter2017, melalui akun resminya di Twitter, Dorsey menampung saran terbuka kepada pengguna untuk turut terlibat dalam perubahan wujud Twitter di 2017.

"Hal apa yang penting bagi Anda untuk melihat apa yang ditingkatkan atau dibuat oleh Twitter di tahun 2017," tulis Dorsey di Twitter dikutip dari Cnet, Jumat, 30 Desember 2016.

Unggahann bos Twitter itu direspons cukup antusias oleh pengikutnya. Setidaknya ada lebih dari 350 balasan dalam waktu kurang dari 20 menit. Dari sekian banyak usulan, paling banyak pengguna Twitter ingin ke depannya media sosial berlogo burung biru itu mampu mengedit tweet.

Seperti permintaan dari akun bernama @cloleaf yang menyarankan tweet bisa diedit. Dorsey pun membalasnya, lantaran ia masih belum paham, edit ini untuk dalam kurun waktu tertentu atau waktu yang tak terbatas.

"@cloleaf lebih penting mengedit untuk ejaan/koreksi? (misalnya) halaman selama lima menit untuk mengedit kicauan yang salah atau Anda perlu untuk mengedit kapan saja," balas Dorsey.

Rupanya, langkah pendekatan Dorsey yang terjun langsung kepada penggunanya ini, pernah ia lakukan di Square. Ketika itu, Dorsey membuka saran kepada pengguna untuk mengetahui apa yang harus dilakukan perusahaan pembayaran mobile itu ke depan. Hasilnya lebih dari 100 balasan dalam 40 menit ia kantongi berbagai usulan.

Pendekatan pendiri dan juga bos Twitter dirasa cukup bermanfaat untuk mengetahui arah Twitter ke depannya dalam bersaing dengan berbagai media sosial yang semakin marak. Terlebih, saat ini, Twitter tengah masih berada di dalam masa kritis, karena jumlah pertumbuhan penggunanya stagnan, masalah keuangan, kehilangan petinggi, gagal mencari investor baru, sampai telah membunuh layanan Vine.