Astronom Dunia Sepakat 'Sapa' Alien Lebih Dulu
- REUTERS/ESO/M. Kornmesser/Handout
VIVA.co.id – Sepertinya para astronom di Amerika tidak sabar ingin segera bertemu alien. Mereka berencana untuk mengirimkan sinyal lebih dulu ke planet alien untuk memulai interaksi.
Menurut para ilmuwan, yang tergabung dalam Messaging Extra Terrestrial Intelligence (METI) berbasis di San Fransisco, ketimbang harus menunggu sinyal komunikasi dari alien, alangkah lebih baik jika Bumi yang 'menegur' lebih dulu.
"Jika ingin memberikan pemahaman kepada banyak generasi, kita harus mulai mempelajari dan berbagi informasi. Kami ingin mengirimkan 'Halo' ke kehidupan asing di alam semesta, melalui pengiriman laser atau sinyal radio," ujar Presiden METI dan mantan direktur Interstellar Message Composition di lembaga Search for Extraterrestrial Intelligence (SETI) Institute.
Dikutip dari IB Times, Rabu, 28 Desember 2016, METI akan memulai 'percakapan' dengan alien. Target awal mereka adalah mengirimkan pesan ke lokasi terdekat, yakni Proxima Centauri, bintang yang terletak sangat dekat dengan Matahari.
Organisasi pencari alien, yang didirikan tahun lalu itu akan menggelar workshop tahun depan. Mereka berniat menggalang dana hingga US$1 juta yang akan digunakan membangun transmiter.
Banyak pihak yang pro dan ada juga yang kontra akan misi METI ini. Sebagian orang berpendapat jika pengiriman sinyal merupakan hal yang sia-sia, mengingat belum tentu semua orang ingin agar alien mengetahui keberadaan manusia. Apalagi, jika diketahui ternyata mereka tidak bersahabat dengan manusia.
"Kami selama ini hanya menerka tentang alien, apakah mereka berbahaya atau tidak. Tidakkah ini akan mengancam kehidupan kita nanti?" ujar fisikawan Mark Buchanan.
Namun, senior astronom dari SETI, Seth Shostak, memberikan dukungan yang positif akan misi ini. Dia merasa jika alien harus dipelajari lebih dalam untuk bisa mengantisipasi ancaman yang muncul.
"Ada hal yang harus dipelajari dari alien ini. Tidak ada yang perlu ditakutkan, setidaknya kemungkinan adanya suatu hal yang revolusioner. Kita ternyata memiliki tetangga jauh di sana," ujar Shostak.