Alasan Dirjen Bina Marga Batasi Beban di Jembatan Cisomang
- Binamarga.pu.go.id
VIVA.co.id – Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Arie Setiadi Moerwanto mengatakan, pergerakan pondasi Jembatan Cisomang yang bertumpu di lapisan geologi kawasan Jatiluhur itu, memang sangat rentan terhadap perubahan cuaca.
Apalagi, jika drainasenya tidak berjalan dengan baik, maka pergeseran 1,4 centimeter saja pada lapisan tanah bisa menyebabkan pergeseran pilar mencapai 53 centimeter di atas jembatan dengan tinggi sekitar 40 meter tersebut.
Hal itu masih ditambah dengan adanya beban kendaraan yang melintas di atasnya. "Di sana kan ada lalu lintas berat, pilar seharusnya menerima beban vertikal. Tapi karena beban lalu lintas berat di atasnya bergerak, sehingga menimbulkan beban yang tidak pada pusatnya," kata Arie saat dihubungi VIVA.co.id, Selasa 27 Desember 2016.
Arie mengatakan, beban bergerak inilah yang memberikan gaya pada pilar jembatan, sehingga menyebabkan terjadinya sedikit pelengkungan. "Maka, untuk menghindari kerusakan yang lebih parah, beban di atasnya kita kurangi," ujarnya menambahkan.
Ketika ditanya apakah proses penyelesaian perbaikan Jembatan Cisomang bisa lebih cepat, mengingat Tol Purbaleunyi adalah jalur utama logistik ke Bandung dan Jawa Barat bagian selatan, Arie menilai, jika aspek keamanan merupakan fokus utama dari pihaknya.
Oleh karena itu, lanjut Arie, pihaknya akan melakukan perbaikan Jembatan Cisomang ini secara optimal, serta melakukan evaluasi ulang sebelum dinyatakan kembali aman dilalui untuk publik.
"Memang benar itu jalur utama (logistik), tapi kami tidak ingin kalau nantinya jembatan putus jika pengerjaan dipercepat. Maka harus betul-betul ditangani dengan maksimal untuk memastikan keamanannya, bahkan setelah perbaikan kami akan tetap melakukan evaluasi kembali, untuk memastikan aspek keamanannya bagi para pengguna jalan.”
(mus)