Krisis Galaxy Note 7, Samsung Diprediksi Tetap Untung Besar
VIVA.co.id – Meskipun Samsung dilanda krisis Galaxy Note 7 pada kuartal ketiga, perusahaan Korea Selatan itu diprediksi mengumumkan keuntungan perusahaan yang signifikan pada kuartal penutup tahun ini.
Dikutip dari Phone Arena, Selasa 27 Desember 2016, perusahaan sekuritas IBK Securities mengatakan, keuntungan Samsung memang bukan berasal dari divisi mobile, tapi muncul dari hasil penjualan divisi semi konduktor. Setengah dari keuntungan Samsung pada kuartal penutup tahun ini dipasok dari penjualan chip memori yang tinggi.
IBK Securities memperkirakan, Samsung akan melaporkan keuntungan operasi pada kuartal keempat yang mencapai US$7,24 miliar.
Prediksi senada juga disampaikan oleh perusahaan sekuritas HMC Securities. Perusahaan ini mengharapkan Samsung bisa melaporkan keuntungan operasi pada kuartal terakhir 2016 dengan angka yang sama, US$7,24 miliar. Catatan HMC Securities, perkiraan pencapaian keuntungan Samsung itu, naik 10 persen dari perkiraan perusahaan sebelumnya.
Prediksi keuntungan Samsung itu malah melebihi apa yang disampaikan oleh analis. Mayoritas analis menduga Samsung hanya akan mencapai keuntungan di bawah US$6,7 miliar pada kuartal penutup tahun ini.
Kondisi itu karena dampak dari krisis Galaxy Note 7 dan skandal korupsi yang melibatkan Presiden Korea Selatan, Park Geun-hye dan koleganya Choi Soon-sil yang diduga mencampuri urusan pemerintah secara ilegal.
Jika perkiraan perusahaan sekuritas itu benar, Samsung akan melaporkan keuntungan berkelanjutan 67 persen dari pencapaian kuartal ketiga yang mencetak keuntungan US$4,33 miliar.