Dolar Mulai Tertekan, Rupiah Menguat

Dolar AS dan rupiah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Nilai tukar mata uang dolar Amerika Serikat, yang mulai melemah diharapkan dapat dimanfaatkan rupiah untuk kembali bergerak menguat. Meskipun, belum diikuti oleh adanya sentimen positif dari dalam negeri. 

"Penguatan secara teknikal, kemungkinan dapat diharapkan untuk rupiah melanjutkan kenaikannya," kata analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada, Jumat 23 Desember 2016.

Meskipun demikian, kata Reza, tentunya kondisi ini harus diikuti oleh respons atas rilis data-data AS nantinya. Diperkirakan, rupiah akan bergerak dengan kisaran Rp13.475 hingga Rp13.395 per dolar AS.

Reza menjelaskan, mulai berbalik melemahnya laju dolar AS, memberikan kesempatan pada laju mata uang lainnya untuk menguat, termasuk rupiah yang dalam 2-3 hari terjadi pelemahan. 

"Laju dolar AS secara trend line, telah mengalami kenaikan sejak adanya Pemilu AS, dan dibarengi dengan respons terhadap rapat The Fed, yang mengindikasikan akan adanya kenaikan suku bunga The Fed 2-3 kali di tahun depan," tuturnya.

Laju dolas AS, kata Reza, sedikit tertahan jelang publikasi data ekonomi AS yang salah satunya mengenai produk domestik bruto kuartal III tahun ini, dengan proyeksi naik 3,3 persen dari sebelumnya 3,2 persen, serta klaim pengangguran mingguan dengan proyeksi bertambah ke angka 255 ribu dari sebelumnya 254 ribu. 

Selain itu, lanjutnya, AS juga akan merilis data pesanan barang tahan lama bulan November, yang diprediksi turun ke angka 0,2 persen dari sebelumnya 0,8 persen.

"Adanya perkiraan data-data tersebut, akan cenderung negatif mengurangi kesempatan dolar AS untuk melanjutkan kenaikannya," ujarnya. (asp)