90% Buku Dongeng Anak Isinya Tak Memberdayakan Perempuan

Ilustrasi buku
Sumber :
  • Pixabay/ Mysticsartdesign

VIVA.co.id – Tugas seorang ibu, begitu penting dalam melahirkan banyak hal. Salah satunya, menjadi seorang yang harus mampu menjadi panutan dalam pemberdayaan perempuan.

Ibu bukan hanya sosok yang mampu melahirkan generasi baru secara fisik, namun juga harus bisa mengubah pola pikir kuno para perempuan. Hal itu bisa diubah dari sumber yang paling sederhana yakni buku dongeng anak.

"Hampir 90 persen buku dongeng anak itu isinya tidak memberdayakan perempuan. Lihat kisah Cinderella dan timun mas, yang mengisahkan sosok perempuan yang tidak berdaya dengan kekuatan dirinya sendiri," ujar Direktur Pembinaan PAUDNI, Ella Yulealawati, di Kemendikbud, Jakarta, Rabu 21 Desember 2016.

Selain itu, lanjut Ella, ibu harus bisa mengubah persepsi dari kecantikan adalah sumber kebahagiaan menjadi fisik bukan hal yang terpenting dalam meraih kesuksesan. Berikan gambaran bahwa sosok perempuan yang kuat adalah mereka yang bisa menjadi panutan.

"Perempuan harus bisa menempatkan perannya, contohnya ketika perempuan memiliki tugas sebagai guru. Di sini kesempatan untuk menjadikan role model agar bisa diikuti murid-muridnya," ujar Direktur PKT, Sri Hartini, di kesempatan yang sama.

Dengan demikian, Sri berharap, sosok ibu kekinian mampu menjadi sumber karakter yang memberikan banyak pembelajaran. Sehingga, mampu melahirkan makna yang positif bagi para penerus bangsa kelak.

"Ibu adalah sebagai pendidik utama, sebagai kunci dalam arti sebenarnya. Sehingga harus bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat untuk perempuan, keluarga, bangsa dan negara."