Jonan Minta Proyek Pembangkit Listrik Sesuai Potensi Daerah
- ANTARA/Yudhi Mahatma
VIVA.co.id – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan, mengkritik pengembangan pembangkit listrik yang tidak sesuai dengan potensi sumber daya energi di daerah-daerah. Maka, Jonan meminta kepada pihak terkait, yaitu Perusahaan Listrik Negara, agar menyusun pengembangan energi sesuai dengan potensi daerahnya dalam rencana usaha penyediaan tenaga listrik.
"Kalau di puncak gunung di Papua tidak mungkin pakai PLTU (pembangkit listrik tenaga uap). Bawa batu bara pakai apa? Kalau PLTG (gas) juga tidak bisa, paling bisa pakai mikro hidro atau pakai solar panel," kata Jonan di Jakarta, Selasa 20 Desember 2016.
Bagi dia, dengan langkah seperti itu, diharapkan tidak ada lagi masalah pendistribusian, yang kerap dikeluhkan karena tidak efisien. Salah satu contohnya, kata Jonan, adalah pengembangan energi di wilayah Papua dan Maluku bisa memanfaatkan produksi migas di sekitarnya, misalnya dari BP Tangguh.
"Artinya, jangan gas dari timur dibawa ke barat dan batu bara dari barat dibawa ke timur," kata dia.
Selain itu, lanjut Jonan, pengolahan hasil tambang akan disesuaikan kebijakannya dengan pembangkit listrik, agar berjalan beriringan. Proses hilirisasi diharapkan dapat berjalan lurus dan menyokong pengembangan kelistrikan.
"Kita selalu fokus hilirisasi dan memang makan waktu. Jadi nanti tinggal pilih mana yang lebih efisien," kata mantan menteri perhubungan itu.
(ren)