Menguak Potensi Bisnis Tersembunyi Pulau Sumba
- U-Report
VIVA.co.id – Pulau Sumba terkenal memiliki keragaman kekayaan alam, baik di laut maupun di darat. Temuan ini dicatat berdasarkan Ekspedisi Widya Nusantara (E-WIN) oleh tim peneliti LIPI.
Menurut Plh Kepala LIPI, Bambang Subiyanto, E-WIN melibatkan tiga bidang ilmu, yakni Ilmu Pengetahuan Hayati (IPH), Ilmu Kebumian (IPK), serta Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK). Dari hasil ekspedisi tersebut, dipaparkan pengelolaan yang tepat agar sumber daya alam bisa dikembangkan.
"Kelola perairan dan laut Sumba meliputi pengamanannya dari bom ikan untuk melestarikan terumbu karang. Selain itu, penguatan pakan ternak lokal serta memperkenalkan teknologi pembuatan gula," ujar Bambang, di acara Ekspose E-WIN LIPI 2016, di kawasan Gatot Subroto, Jakarta, Senin 19 Desember 2016.
Sejalan dengan itu, Anas Saidi selaku peneliti pusat kemasyarakatan dan kebudayaan LIPI mengemukakan penguatan kelembagaan ekonomi bisa dibangun melalui koperasi. Dengan begitu, dapat memberikan hak finansial yang seharusnya didapatkan para petani dari hasil olahannya.
"Kami berikan koperasi agar bisa mereduksi selisih harganya dan sebuah sistem agar ternak jadi milik orang lokal. Karena, selama ini petani harus melalui rentenir untuk memasok barangnya ke pabrik setempat dan itu merugikan hingga Rp250 juta dalam setahun," ujar Anas di acara itu.
Potensi kekayaan alam yang dimiliki oleh Sumba Barat dan Timur mencakup peternakan, perikanan, pertanian yang didukung dengan luasnya tanah untuk bercocok tanam hingga sekitar 100 hektare. Hal ini sudah seharusnya didukung dengan pengetahuan masyarakatnya dalam mengelola bidang yang berkaitan dengan tiga hal tersebut.
"Jenis rumput di Sumba sangat beragam dan itu harusnya bisa dibudidayakan untuk pangan para ternak yang siap diimpor. Alat tangkap ikan memadai juga seharusnya ada. Serta teknologi mengolah pohon kelapa dan umbi-umbian untuk meningkatkan perekonomian," tutur Anas.