Cara BPPT Agar Indonesia Tak Impor Sapi

Ilustrasi/Sapi Indonesia
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Tri SP

VIVA.co.id – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi melalui Pusat Teknologi Produksi Pertanian Deputi Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi membuat inovasi berupa pakan sapi ternak terbuat dari limbah sawit. BPPT mengklaim dengan pakan limbah sawit nutrisi sesuai kebutuhan, sapi bisa terpenuhi dan diklaim menaikkan bobot sapi hingga 50 persen lebih cepat. 

Kepala Bagian Bina Program dan Anggaran Pustek Produksi Pertanian BPPT Nasir Rofiq mencontohkan, sapi lokal Bali jika hanya diberi peternak makan rumput saja, maka usia potong bisa mencapai satu tahun, dihitung dari umur awal 1,5 tahun. Sedangkan penambahan berat pun hanya 0,2 sampai 0,3 kilogram per harinya. 

Tapi Nasir mengatakan, jika diberi pakan sesuai kebutuhan nutrisinya maka penambahan bobot bisa 0,8 sampai 1 kilogram sehari. 

"Kalau kenaikan 1 kilo lebih sehari, masa potong bisa 90 hingga 120 hari dari umur 1,5 tahun," ujar Nasir dalam keterangan tertulis yang diterima VIVA.co.id, Rabu, 14 Desember 2016.

BPPT mengaku sudah mencoba menerapkan pakan sapi berbasis limbah sawit tersebut. Model Integrasi Sapi Sawit yang dikembangkan BPPT antara lain berada di tengah perkebunan kelapa sawit terletak di Desa Beringin Makmur, Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. 

Seperti diketahui, kebutuhan ternak sapi untuk memenuhi permintaan daging di Indonesia mencapai 3,66 juta ekor per tahun. Pada 2016, konsumsi daging di Indonesia sebesar 651.424 ton sedangkan produksi daging sapi lokal baru sebesar 441.763 ton atau sekitar 67,81 persen.

Artinya, menurut BPPT, masih terdapat kekurangan pasokan daging sapi sehingga Indonesia harus impor dari luar negeri. Untuk mengurangi impor ternak sapi tersebut, perlu dilakukan upaya peningkatan produksi daging sapi lokal melalui peningkatan populasi dan produktivitas ternak.

Dalam upaya penambahan populasi sapi di Indonesia, pada 2017 pemerintah menargetkan 3,2 juta ekor betina bunting. 

"Target ini harus kita dukung bersama supaya kepentingan menyejahterakan rakyat sebagai tujuan bersama bisa dilaksanakan," kata BPPT.