Kuah Pliek, Obat Trauma Korban Gempa Aceh
- VIVA.co.id/ Zulfikar Husein
VIVA.co.id – Pengungsi korban gempa di Desa Raya, Kecamatan Triengadeng, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, memasak ‘kuah pliek’ sabagai menu santapan siang untuk pengungsi di posko tersebut. Makanan tradisional Aceh tersebut dimakan bersama, sekaligus dijadikan sebagai pengobat trauma akibat gempa.
“Uroenyoe kamoe tagun kuah pliek, nyoe ubat trauma gempa (Hari ini kami masak kuah pliek, ini obat trauma gempa),” ujar Sabitah, salah seorang ibu yang memasak di dapur umum tersebut, Minggu 11 Desember 2016.
Gempa yang terjadi pada 7 Desember 2016 lalu, menurutnya, menimbulkan trauma bagi warga di Pidie Jaya. Terlebih, hingga saat ini, gempa-gempa susulan masih terus tejadi, terkadang dalam skala yang mendekati gempa yang terjadi Rabu lalu.
“Makanya kami masak kuah pliek, kami makan bersama-sama di bawah tenda ramai-ramai, agar kami bisa sedikit melupakan keresahan kami karena gempa, karena keluarga-keluarga kami yang menjadi korban,” katanya.
Kuah pliek, merupakan salah satu sajian makanan khas Aceh. Kuah yang terdiri dari banyak dedaunan dan rempah-rempah ini, dibuat dengan menggunakan ampas kelapa yang telah mengalami fermentasi, atau pembusukan, yang disebut pliek.
Makanan yang satu ini memiliki cita rasa yang khas. Kuahnya yang gurih dipadukan aneka sayuran segar, membuat makanan satu ini semakin terasa nikmat di lidah. Makanan ini juga dipercaya dapat menyatukan orang-orang Aceh. (asp)