Mengenal Sejarah Lahirnya Batik Minang
- Viva.co.id/Linda Hasibuan
VIVA.co.id – Indonesia terkenal dengan beragam kekayaan budaya dan kain nusantara. Indonesia memiliki banyak kain dengan keindahan yang menjadi ciri khas tiap daerah.
Beberapa kain yang kerap dijadikan busana, di antaranya songket, tenun hingga batik. Soal batik, kain ini identik dengan Jawa, namun kenyataannya, tanah Sumatera juga memiliki batik yang tak kalah indahnya.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) Sumatera Barat, Nevi Zuairina mengatakan bahwa batik Minang memiliki filosofi dari kehidupan yang tinggi. Lahirnya batik di tanah Minang dimulai pada tahun 1800-an, di mana pembatik asal Jawa datang ke Sumatera Barat, karena dibawa serdadu Belanda untuk menjadi budak tambang batu bara.
Para masyarakat Jawa yang tidak memiliki pakaian terpaksa membatik pakaiannya. Mereka pun melakukannya dengan cara yang sangat alami, yakni menggunakan tanah liat, yang nama batiknya disebut batik liek.
"Jadi pada zaman dahulu sekitar tahun 1800-an, para serdadu Belanda membawa pembatik asal Yogyakarta ke Sumatera Barat untuk menjadi budak. Orang Jawa itu tidak memiliki baju, akhirnya mereka membatik sendiri baju mereka dengan pewarnaan dari tanah liat," ujar istri Gubernur Sumatra Barat tersebut saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Rabu, 7 Desember 2016.
Dia menambahkan bahwa batik Minang memiliki motif Jawa yang kental. Namun semakin berkembangnya waktu, batik tersebut kini telah bertransformasi dan memiliki motif dan corak beragam yang terinspirasi dari alam dan kehidupan.
Saat ini, batik Minang telah memiliki 200 motif serta arti dan filosofi masing-masing. Untuk itu, keberadaan batik Minang sedang dikembangkan oleh Dekranasda Provinsi Sumatra Barat yang diharapkan mampu mendorong produktivitas para perajin Sumatera Barat dan nilai jual produknya.