Dampak Referendum Italia Tak Besar, Saham AS Kembali Naik
- REUTERS/Lucas Jackson
VIVA.co.id – Indeks saham utama Amerika Serikat ditutup lebih tinggi sekitar satu persen pada awal pekan kemarin, setelah saham-saham utama wall street seperti keuangan, teknologi dan konsumen tak terpengaruh isu pengunduran diri Perdana Menteri Italia Matteo Renzi.
Dilansir dari laman CNBC, pada Selasa, 6 Desember 2016, Dow Jones Industrial Average naik sekitar 45 poin, mencetak rekor tertinggi pada penutupan awal pekan, dengan saham Goldman Sachs berkontribusi dalam keuntungan.
Kemudian, Indeks S&P 500 tercatat menguat 0,58 persen, dengan saham-saham di sektor keuangan, teknologi informasi dan konsumen memberikan kontribusi keuntungan besar. Lalu, Indeks komposit Nasdaq ditutup naik sebesar satu persen.
Kepala Hartford Fund Investmen Consulting Group, Tom Siomades, mengatakan saham di AS cenderung melakukan reli sejak usai pemilu, dengan tiga indeks besar naik lebih dari dua persen.
Menurut dia, dengan kondisi yang terjadi saat ini para investor sepertinya akan baik-baik saja melihat kondisi pasar di sisa tahun ini.
Sebelumnya, pasar saham AS sangat berhati-hati dalam membuka perdagangan awal pekan setelah melihat kondisi referendum Italia. Bahkan, pengunduran diri Perdana Menteri Renzi diperkirakan pasar dapat membawa ketidakpastian ekonomi di Eropa.
Adapun pada penutupan awal pekan kemarin, Dow Jones Industrial Average naik 45,82 poin, atau 0,24 persen, menjadi ditutup di level 19.216,24, dengan saham Nike memberikan keuntungan dan saham UnitedHealth Group mencatatkan pelemahan.
Sedangkan untuk Indeks S&P 500 tercatat mengalami kenaikan 12,76 poin, atau 0,58 persen, ke level 2.204,71, dengan sembilan sektor keuangan memimpin lebih tinggi dan perawatan kesehatan yang kerugian paling besar. Kemudian, Indeks komposit Nasdaq naik 53,24 poin, atau 1,01 persen, ke level 5.308,89.
Sementara itu, untuk volume perdagangan Senin lalu tercatat mencapai 925,4 juta unit dengan volume komposit mencapai 3,8 miliar unit saham. Sedangkan indeks volatilitas CBOE (VIX) yang secara luas dianggap sebagai ukuran terbaik dari ketakutan pasar diperdagangkan mendekati 12,1. (ase)