OPEC Pangkas Produksi, Sri Mulyani Kaji Kas Negara 2017
VIVA.co.id – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku terkejut dengan keputusan negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Pengekspor Minyak Dunia (OPEC) yang berencana memangkas produksinya untuk pertama kali sejak 2008 silam.
"Ini elemen surprise dari OPEC, yang menyepakati pemotongan jumlah produksi, yang diharapkan memberikan dampak ke harga minyak dunia," jelas Ani, sapaan akrab Sri Mulyani Indrawati saat ditemui di Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Kamis 1 Desember 2016.
Ani pun mengapresiasi langkah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasisus Jonan, yang memutuskan membekukan sementara keanggotaan Indonesia dalam OPEC. Menurutnya, ini sudah sejalan dengan asumsi dalam kas keuangan negara.
"Kita tetap memiliki komitmen untuk memproduksi jumlah minyak, sesuai dengan asumsi APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) 2017 yaitu 815 ribu barel per hari. Tentu tidak akan memengaruhi," katanya.
Ani mengaku akan tetap mencermati dampak dari keputusan OPEC, terhadap perekonomian ke depan. Misalnya, melihat dampaknya terhadap kas keuangan negara, terutama dari sisi pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), maupun Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penghasilan.
"Kami akan membuat kajian, mulai dari penerimaan, subsidi solar karena solar masih di subsidi, dan dari sisi listrik karena sebagian masih menggunakan diesel," ujarnya.