Ilmuwan Klaim Perjalanan Menembus Waktu Bisa Terjadi
- www.dailymail.co.uk
VIVA.co.id – Ide semesta pararel kembali bergulir. Gagasan ini menyatakan ada alam semesta lain selain alam semesta yang belum sepenuhnya dipahami oleh manusia saat ini.
Para ilmuwan ada yang meyakini semesta pararel, sejatinya bukan sains fiksi. Ilmuwan dari Centre for Quantum Dynamics Universitas Griffith, Australia, Howard Wiseman dan Michel Hall mengklaim gagasan semesta pararel bukan karangan. atau imajinasi.
Dikutip dari The Sun, Selasa 29 November 2016, keduanya menjelaskan, jika lebih dari satu semesta berinteraksi, maka penjelajah waktu bisa mengunjungi Bumi. Gagasan ini termasuk dalam teori Many Interacting Worlds Theory.
Keyakinan dua ilmuwan itu mendapat dukungan dari peneliti dari Universitas California, AS, Drik-Andre Deckert. Dia mengembangkan teori dari dua ilmuwan Universitas Griffith yang akan melawan nyaris semua pemahaman konvensional tentang ruang dan waktu.
Para ilmuwan tersebut meyakini, jika benar ada semesta yang berinteraksi dan beragam semesta, maka hal ini akan memungkinkan penjelajah waktu untuk bisa mengunjungi Bumi dan semua skenario yang dianggap tidak mungkin dalam alam semesta bisa terjadi.
"Ide semesta pararel dalam mekanik kuantum telah muncul sejak 1957," jelas Wiseman.
Dia mengatakan saat itu, dalam teori yang dikenal Many World Interpretation, menyatakan, tiap kali pengukuran kuantum dibuat, maka tiap alam semesta ternyata bercabang ke sekelompok semesta baru. Hal ini menguatkan gagasan ada semesta lain selain semesta yang diyakini selama ini.
Namun, Wiseman memahami kenapa gagasan semesta pararel mendapat sorotan tajam dari pengkritik. Wiseman mengatakan para pengkritik mempertanyakan semesta pararel, karena mereka berkeyakinan semesta pararel tidak memengaruhi alam semesta tempat tinggal manusia.
Dikutip dari International Business Times, salah satu pakar fisika yang sangsi dengan ide semesta pararel, yaitu ahli fisika Arizona State University, Lawrence Kraus. Dia mengaku skeptis dengan hipotesa semesta pararel. Sementara itu, ahli fisika Republik Ceko mengatakan, teori semesta pararel hanyalah 'sebuah keputusasaan perusahaan dan sangat membuang waktu'.
Namun demikian, ilmuwan fisika dari Universitas Michigan, Amerika Serikat, Charles Seben menilai teori semesta pararel punya analisis yang bagus dari fenomena seperti terowongan kuantum dan energi dasar.
Profesor kimia Texas Tech University, William Poirer mengakui sejauh ini teori semesta pararel punya kontribusi penting, meski tidak ada bukti eksperimental yang mendukung gagasan tersebut. (asp)