Jalan Tol Depok-Antasari Bakal Diuji Coba Mei 2017

Ilustrasi/Pembangunan di sektor infrastruktur.
Sumber :
  • REUTERS/Lucky R./Antara Foto

VIVA.co.id – Konstruksi proyek jalan tol Depok-Antasari yang lebih dikenal dengan sebutan Desari, untuk tahap awal seksi satu sepanjang 3,61 kilometer, ditargetkan tuntas Mei tahun depan. Ruas itu rencananya akan dibuka untuk diuji coba selama tiga bulan. 

Sementara Antasari Interchange yang merupakan akses ke Jalan Tol Depok–Antasari ditargetkan akan dapat digunakan sepenuhnya pada 2019 nanti.

Direktur Utama PT Citra Waspphutowa Tri Agus, selaku kontraktor yang ditunjuk mengerjakan proyek tersebut menggatakan, saat ini konstruksi seksi I sudah mencapai 49 persen dengan tingkat pembebasan lahan sebesar 90 persen. Diharapkan dalam waktu dekat lahan yang tersedia akan meningkat menjadi 94 persen.

"Kalau tanahnya segera bebas, konstruksi harapan saya bisa ngebut," ujar Tri dikutip dari keterangan resminya, Rabu, 23 November 2016.

Dia berharap hadirnya jalan tol ini dapat membantu mengurangi kepadatan lalulintas jalan arteri yang semakin meningkat saat ini. 

"Seperti Jalan Raya Sawangan dan Jalan Margonda yang menjadi jalur utama dari Depok menuju Jakarta atau sebaliknya," tuturnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memastikan bahwa proyek pembangunan jalan tol Desari secara keseluruhan akan rampung pada akhir 2018. Setelah urusan lahan selesai dalam waktu dekat.

Jalan Tol sepanjang 22 km ini, akan menghubungkan Jakarta dengan Depok yang melintasi wilayah Cilandak, Pangkalan Jati, Gandul, Krukut, Sawangan dan Bojong Gede. Untuk tahapan pembangunan dalam pengerjaan proyek jalan ini, dibagi dalam dua tahapan. 

Tahap pertama sepanjang 12 kilometer dimulai dari Jalan Antasari hingga Sawangan, sedangkan Tahap kedua sepanjang 9,5 kilometer mulai dari Sawangan hingga ke Bojonggede, Bogor. Pembangunan Jalan Tol Depok-Antasari ini sendiri terdiri dari lima seksi pekerjaan. 

Biaya pembangunan jalan tol ini diperkirakan mencapi Rp1,46 triliun, dengan biaya investasi senilai Rp 2,99 triliun.