19-11-1977: Kunjungan Bersejarah Presiden Mesir ke Israel
- www.bridgesforpeace.com
VIVA.co.id – Hari ini 39 tahun silam, Presiden Mesir Anwar Sadat untuk kali pertama melakukan kunjungan resmi ke Yerusalem, Israel. Kunjungan ini sebagai upaya untuk mencari penyelesaian damai permanen dengan Israel sejak 1948 berkonflik.
Mengutip situs History, Sadat bertemu dengan Perdana Menteri Israel Menachem Begin dan berbicara di hadapan Knesset (Parlemen Israel).
Pidato Sadat ini lantas memicu kritikan dan kemarahan di sebagian besar dunia Arab. Meskipun begitu, Sadat tak peduli dan terus mengejar perdamaian bersama Begin.
Pada 1978, kedua pemimpin bertemu kembali di Camp David, Maryland, Amerika Serikat, di mana mereka menegosiasikan kesepakatan bersejarah yang ditengahi Presiden Jimmy Carter.
Puncaknya, September di tahun yang sama, Mesir dan Israel meletakkan dasar perjanjian perdamaian permanen setelah tiga dekade bermusuhan. Atas upaya inilah Sadat dan Begin dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian 1978.
Final perjanjian perdamaian pertama kedua negara ini kemudian ditandatangani pada Maret 1979. Selanjutnya, Mesir dan Israel berencana membentuk hubungan diplomatik dan komersial secara penuh.
Namun, langkah Sadat ini tidak diakui oleh dunia Arab, dan bahkan justru ancaman pembunuhan terhadap Sadat pun terdengar kencang.
Benar saja. Pada 6 Oktober, 1981, ia dibunuh dengan cara ditembak oleh ekstremis Muslim di ibu kota Mesir, Kairo, saat parade militer berlangsung.
Meski Sadat telah tewas, namun Israel tetap memenuhi perjanjian perdamaian 1979 dengan mengembalikan Semenanjung Sinai ke Mesir. Hingga kini, perdamaian Mesir dan Israel tetap berlanjut.