Freeport Indonesia Bakal Dicaplok Holding BUMN Tambang
- Chandra G. Asmara / VIVA.co.id
VIVA.co.id – Menteri Badan Usaha Milik Negara, Rini Soemarno mengungkapkan, perusahaan BUMN di sektor tambang serta minyak dan gas bumi adalah yang paling siap dilebur menjadi holding atau perusahaan gabungan.
Seperti diketahui ada lima sektor utama yang rencananya akan dibentuk holding BUMN. Yaitu, sektor pertambangan, migas perumahan, jalan tol, jasa keuangan dan pangan
"Yang tahun ini kemungkinan kita harapkan kalau semua bisa lancar adalah migas sama tambang. Yang lain masih dalam proses," ujarnya yang ditemui di Kementerian Keuangan Jakarta pada Kamis, 17 November 2016.
Pada holding tambang ia menegaskan skema yang dipakai tidak berbeda dengan yang digunakan untuk sektor lainnya. Karena, divestasi saham PT Freeport Indonesia akan dicaplok oleh induk holding sektor pertambangan, yaitu PT Indonesia Asahan Aluminium. Saham yang diakuisisi telah dipastikan sebesar 9,36 persen.
"Freeport termasuk bagian, itu kan tambang. Jadi kalau holding tambang ya gitu," ucapnya.
Lebih lanjut Rini menjelaskan, saat ini, pembahasan mengenai dasar hukum pembentukan holding BUMN dalam taraf persiapan pengaplikasian Peraturan Pemerintah (PP) tentang holding BUMN, khususnya dari segi keuangan.
"Kita (Menteri BUMN dan Menteri Keuangan) membicarakan proses dalam arti kalau nanti sudah persiapan PP holdingnya, dan juga perusahaan yang go public bagaimana," kata Rini.
Rini mengatakan dirinya telah berkoordinasi mendiskusikan mengenai hal ini juga dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebelumnya. Selanjutnya, dia merencanakan untuk segera berkomunikasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).