Duta Besar Inggris Siap Jalin Kerjasama dengan Indonesia
VIVA.co.id – Ketua DPR RI Ade Komarudin (Akom) menerima Dubes Inggris H.E. Mr. Moazzam di ruang tamu Ketua DPR, Gedung Nusantara III Lantai 3. Pertemuan ini dijelaskan Akom untuk menjalin silaturahmi dan kerjasama.
"Tadi kita menerima kunjungan Dubes Inggris Mr. Moazzam, kita berbincang banyak, terutama soal pertukaran pelajar. Selain itu membicarakan kerjasama ke depan lebih erat lagi," ujar Akom kepada wartawan, Kamis 17 November 2016.
Akom menjelaskan bahwa kedua negara memang seyogyanya melakukan kerjasama untuk lebih mempererat hubungan kedua negara, baik pemerintah maupun parlemen.
"Kita harapkan ke depan silaturahmi dan kerjasama benar-benar terwujud. Kita juga membahas bagaimana menjaga keamanan negara dari ancaman terorisme," kata Akom.
Sementara itu, Dubes Inggris Mr. Moazzam mengaku bersyukur atas sambutan DPR. Begitu pun kerjasama Inggris dengan Indonesia.
"Kami sangat berkomitmen membuat kerjasama yang erat, karena Indonesia negara yang berpotensi untuk menjalin kerjasama dengan berbagai negara, termasuk Inggris," ujarnya.
Kendati demikian, diakui Moazzam perlu adanya akses pengetahuan. Inggris siap mendukung perjalanan Indonesia untuk hal itu.
"Kita siap menjembatani itu, kita harapkan bukan hanya pemerintah dengan pemerintah, tapi people to people dan parlemen to parlemen," jelasnya.
Moazzam juga menjelaskan, bagaimana tantangan yang dihadapi terkait aksi terorisme.
"Banyak kesempatan ke depan membuat kerjasama. Indonesia harus bekerja keras, menjaga toleransi dan mengendalikan terorisme," kata Moazzam.
Dari segi bisnis, dikatakan Moazzam sudah banyak perusahaan Inggris berinvestasi di Indonesia. Ke depan lebih banyak lagi yang siap berinvestasi.
Menurut Moazzam, banyak perusahaan-perusahaan Inggris yang berinvestasi di Indonesia, menciptakan lapangan kerja, seperti di Papua juga menciptakan 10 ribu lapangan kerja, ujarnya.
"Tentunya semua itu tak lepas dari pendidikan tinggi, riset dan inflasi. Kami siap bekerjasama dan memajukan prospek SDM Indonesia ke depan," katanya. (webtorial)