Indonesia 'Kering' Akan Festival Film Berkualitas?
- VIVA.co.id/Bobby Agung
VIVA.co.id – Diadakannya Jogja-NETPAC Asian Film Festival menandakan bahwa Indonesia masih memiliki festival film yang berkualitas. Namun untuk sejumlah pihak, keberadaan festival film di Indonesia terbilang jarang.
Hanung Bramantyo, sutradara kenamaan, berkata bahwa festival film di Indonesia termasuk kering alias jarang ada. Padahal, idealnya, setiap kota bisa saja melangsungkan festival film semacam JAFF ini.
"Esensi dari sebuah festival itu ya estetika. Indonesia sendiri 'kering' akan festival, padahal seharusnya setiap kota minimal mampu mengadakan acara seperti JAFF," ujar Hanung, di SAE Institute, Pejaten, Jakarta Selatan, Kamis, 17 November 2016.
Bagi Ifa Isfansyah, Executive Director JAFF, perlu bagi industri perfilman Indonesia untuk aktif melalui sebuah festival. Karena buat dia, ruang adalah hal yang penting untuk menampilkan sejumlah sinema yang berkualitas.
"Sinema Hollywood dengan mudahnya tayang di Indonesia, namun tidak pada film Asia yang memiliki kegelisahan tertentu. Oleh karena itu, kita (JAFF) ingin memberikan ruang tersebut," kata Ifa.
Cornelio Sunny, aktor Indonesia yang mengikuti JAFF sejak 2010, berkata bahwa ia memiliki kesan tersendiri terhadap festival tersebut. Bahkan, Sunny turut membandingkan JAFF dengan Toronto International Film Festival (TIFF).
"Baru di JAFF, saya bisa menemukan festival yang santai dan memberikan ruang untuk berdiskusi dengan para sineas, beda dengan TIFF yang formal. Inilah yang bagus dari adanya sebuah festival film," ujar Sunny.
JAFF, salah satu festival film Indonesia yang mulai dikenal sampai mancanegara, bakal digelar dari tanggal 28 November - 3 Desember 2016 di Yogyakarta. Tiket sudah bisa dipesan melalui website resmi JAFF.