Wamenkeu Beberkan Cara Genjot Pertumbuhan Ekonomi ASEAN
VIVA.co.id – Wakil Menteri Keuangan, Mardiasmo membeberkan, beberapa sektor yang dianggap mampu meningkatkan perekonomian negara kawasan Asia Tenggara yang lebih terintegrasi. Ketiga sektor tersebut adalah sektor energi dan komoditas, pariwisata, dan infrastruktur.
"Ini sangat penting untuk membangun ekonomi ASEAN," ujar Mardiasmo, dalam keynote speech di perhelatan The 11th ASEAN Financial Ministers Investor Seminar di Hotel Mulia Jakarta, Selasa 15 November 2016.
Menurut Mardiasmo, negara-negara ASEAN telah diberkahi oleh berbagai macam komoditas, terutama di sektor energi. Dia menilai, sejumlah negara perlu ada perubahan dari pemanfaatan sektor energi yang sudah ada.
Salah satunya, adalah bagaimana memanfaatkan sumber energi terbarukan. Bahkan, beberapa negara, ditegaskan Mardiasmo, melakukan hal serupa, dan telah menjadi pemimpin produsen energi terbarukan di kawasan.
Sektor pariwisata, lanjut Mardiasmo, juga menjadi sektor yang dapat diandalkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Terbukti, di tengah ketidakpastian global, sektor ini berhasil memberikan kontribusi terhadap produk domestik bruto negara regional.
"Wilayah ini (ASEAN) menarik 105 juta wisatawan. Dan, jumlah itu diperkirakan mencapai 200 juta pada tahun 2020," katanya.
Mardiasmo pun mengingatkan pentingnya pembangunan infrastruktur dan konektivitas. Namun, Wamenkeu mengakui, pendanaan untuk mempercepat pembangunan memang menjadi kendala di seluruh negara kawasan. Peranan sektor swasta pun diharapkan ada dalam hal ini.
"Asian Development Bank memperkirakan ASEAN memerlukan US$100 triliun untuk investasi infrastruktur setiap tahun sampai 2020. Infrastruktur dan konektivitas adalah kunci untuk ke tingkat yang lebih tinggi," ujarnya.
Maka dari itu, ada lima langkah strategis untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang terintegrasi di kawasan regional. Pertama, adalah meningkatkan infrastruktur publik dan swasta dari setiap negara anggota ASEAN.
Kedua, meningkatkan pemanfaatan teknologi digital dengan usaha, mikro, kecil, dan menengah. Ketiga, meningkatkan kecepatan dan kemampuan rantai pasokan di setiap negara ASEAN dalam rangka efisiensi.
Keempat, yakni menyelaraskan standar dan regulasi teknis. "Dan terakhir, mendukung mobilitas orang-orang di seluruh ASEAN, dan meningkatkan produktivitas," katanya. (asp)