Kawasan Industri Kendal Diklaim Serap 500 Ribu Tenaga Kerja

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Kawasan Industri Kendal.
Sumber :
  • dok. Kemenperin

VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, akan meresmikan beroperasinya Kawasan Industri Kendal (KIK) di Jawa Tengah pada Senin, 14 November 2016. Kawasan industri seluas 2.700 hektare itu diprediksi akan menyerap 500 ribu tenaga kerja.

KIK ini merupakan industri terpadu terluas yang dibangun oleh PT Jababeka Tbk bersama perusahaan raksasa asal Singapura, Sembawang Corporation (Sembcorp) melalui anak usahanya di Indonesia, Sembcorp Develompment Indonesia Pte.Ltd.

Direktur PT Jababeka Tbk, Budianto Liman mengatakan, KIK di Kendal merupakan kawasan terintegrasi dengan konsep Industrial Park by The Way. Di mana kawasan ini dibangun dengan kluster khusus industri yang terintegarasi dari hulu ke hilir. 

Untuk tahap awal operasi, kawasan ini menggunakan lahan seluas 100 hektare dari total 2.700 hektare lahan. Pada tahap awal pula KIK akan menciptakan 15 ribu lapangan keja baru dengan total investasi Rp20 triliun.

"Jika seluruh tahapan ini selesai maka total investasi antara Rp160 hingga Rp200 triliun dan menciptakan 500 ribu tenaga kerja baru di Jawa Tengah, " ujarnya.

Menurut masterplain, kluster KIK ini selain fashin city, juga akan ada kluster industri lain seperti food city, furniture cHub dan building material zone. Kawasan ini juga akan dilengkapi dengan gedung serbaguna untuk menggelar trade tourism and investmet

Menteri Peindustrian, Airlangga Hartanto mengatakan, selama ini kawasan industri masih berpusat di Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Maka KIK ini akan terjadi pemerataan pertumbuhan ekonomi dan masyarakat sekitar dapat diuntungkan karena cukup banyak industri padat karya yang masuk ke kawasan itu. 

Airlangga menuturkan, di KIK sudah ada 20 investor yang menanamkan modalnya dengan total nilai investasi Rp4,3 triliun. Investasi itu akan menyerap tenaga kerja 4.000 orang.

"Tahap awal akan memanfaatkan pelabuhan Tanjung Emas Semarang untuk mengirim dari KIK ke pasar Singapura, " katanya.  

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, berharap beroperasinya KIK di wilayahnya akan menarik banyak investor. Menurutnya, Pola kawasan industri ini menjadi cara untuk mengakselerasi regulasi di tengah banyak izin sulit. Selain itu, penyerapan besar tenaga kerja di kawasan itu akan semakin menekan angka kemiskinan yang tinggi di Jawa Tengah. 

"Kawasan industri ini luas dan hanya butuh satu izin. Maka investor yang mau masuk bisa cepat. Kalau pak presiden bilang izin tiga jam ini akan terjadi, " jelas Ganjar. 

 

(ren)