Ubah Genre, Goliath Sempat Takut Ditinggal Fans
- VIVA.co.id/Purna Karyanto
VIVA.co.id – Band pop asal Sukabumi, Goliath, yang dulu hits dengan single Cinta Monyet kini beralih genre. Saat ini, grup musik yang berdiri sejak 2009 tersebut tampil dengan gaya yang lebih urban pop ditambah sentuhan tekno dan elektronik. Sebelumnya, penampilan mereka lebih simpel dengan mengusung musik pop alternatif.
Ketika ditanya soal perubahan tersebut, sejumlah personel Goliath mengaku bahwa hal ini bertujuan untuk mengeksplor kemampuan musiknya. Karena dengan begitu, mereka takkan terpatok dalam satu genre apapun.
"Di satu lagu kita mainnya lebih ngepop, lalu alternatif, itu bertujuan supaya kita tidak terkungkung dalam satu genre. Sehingga ke depannya, kita mampu lebih mengeksplor kemampuan musik kita, sebagai seorang musisi," ujar Ary, vokalis Goliath, di kantor VIVA.co.id, Jakarta Timur, Rabu, 9 November 2016.
Meski berubah, namun Ary mengaku hal ini takkan mengurangi penggemarnya. Lebih lanjut ia menambahkan bahwa bergesernya nuansa musik Goliath bakal memperlebar sayap fans. Kendati demikian, keyboardist Hardy sempat merasa takut kehilangan Golivers, sebutan untuk fans Goliath.
"Ada. Perasaan takut ada, jelas sekali ada. Awalnya saja ketika saya mendengarkan single baru kami (Baper), sempat berpikir ini benar Goliath ya? Tapi makin ke sini sudah mulai terbiasa, semoga para fans juga begitu," ujar Hardy.
Semasa vakum, personel Goliath disibukkan oleh banyak hal, mulai dari kuliah hingga kerja. Meski tak aktif bermusik selama tiga tahun, namun mereka tetap memperoleh pendapatan, yakni royalti dari lagunya yang menjadi langganan soundtrack FTV, Cinta Monyet.