BI: Pasar Uang RI Belum Terpengaruh Pilpres AS

Donald Trump dan Hillary Clinton, dalam debat Capres AS ketiga di Las Vegas, Rabu malam, 19 Oktober 2016.
Sumber :
  • REUTERS/Mike Blake

VIVA.co.id – Bank Indonesia menyatakan akan terus mencermati perkembangan Pemilihan Presiden Amerika Serikat yang saat ini masih dalam proses penghitungan suara, Rabu 9 November 2016 waktu setempat.

Deputi Gubernur BI, Perry Warjiyo, saat ditemui di kantornya mengungkapkan, dampak dari perebutan kursi nomor satu Negeri Paman Sam itu memang mulai terasa di pasar keuangan global. Namun, implikasinya kepada perekonomian nasional relatif terjaga.

"Pasar keuangan kita, khususnya pasar valuta asing relatif stabil," ungkap Perry, Jakarta, Rabu 9 November 2016. 

Sebagai informasinya, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor) BI, kurs dolar AS terhadap rupiah turun enam poin menjadi Rp13.084 pada hari ini, dibanding kemarin yang berada di posisi Rp13.090.

Kondisi tersebut, ditegaskan Perry, menjadi cerminan bahwa tingkat kepercayaan para pelaku usaha mulai pulih terhadap situasi perekonomian nasional. Sehingga, kondisi fundamental perekonomian pun tetap terjaga, meski adanya sentimen global.

Misalnya, dari sisi pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2016 yang tumbuh sebesar 5,02 persen. Meskipun secara kuartal per kuartal mengalami penurunan, namun secara tahun ke tahun dibandingkan tahun lalu justru telah jauh lebih baik.

"Jadi pertumbuhan ekonomi membaik, inflasi lebih baik, CAD (current account defisit) juga ada perbaikan, bahkan lebih baik dari yang kami perkirakan," katanya.

Bank sentral, kata Perry, terus senantiasa memantau kondisi perkembangan global, terutama situasi politik di AS. "Apa yang terjadi di AS akan kami pantau. Bukan hanya perkembangannya, tapi bagaimana hasil jajak pendapatnya," kata dia.