Menkominfo Minta Apple Bangun Pusat Riset di Luar Pulau Jawa

Apple iPhone.
Sumber :
  • Reuters/Jason reed

VIVA.co.id – Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menjelaskan perkembangan terbaru mengenai rencana Apple untuk membangun pusat riset dan pengembangan (R&D) di Indonesia. Dia menjelaskan, Apple harus membangun pusat risetnya tak hanya Jakarta-sentris atau Jawa-sentris.

Maksud Jakarta atau Jawa-sentris, menurut Rudiantara, Indonesia tidak hanya sebatas dua wilayah itu saja. Maka dari itu, Rudiantara meminta agar Apple jangan terpaku pada Jakarta-sentris atau Jawa-sentris.

"Saya minta (Apple) jangan Jawa-sentris. Terserah mereka mau bangun di mana. Kalau yang pertama boleh di Jakarta, biar riil dulu. Berikutnya harus Indonesia-sentris," ucap Rudiantara usai menghadiri peluncuran Luna Indonesia di Ritz Carlton, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Senin 7 November 2016.

Pembangunan pusat riset Apple ini menjadi pertanda kepatuhan produsen iPhone itu untuk mengikuti aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia. Dalam aturan TKDN itu semua perangkat 4G LTE harus memenuhi komponen lokal 30 persen pada 2017.

Sementara permintaan pemerintah agar Apple membangun pusat riset di luar pulau Jawa, karena banyak sumber daya manusia yang berkualitas, namun tak punya kesempatan besar seperti yang ada di Pulau Jawa.

"Secara kuantitas tidak sebanyak teknisi atau developer di Jakarta, tapi di luar Pulau Jawa juga banyak. Bakat-bakat ada agar nanti pembangunannya jadi Indonesia-sentris," tutur dia.

Menteri yang akrab disapa Chief RA itu mengatakan, sampai saat ini Apple sedang merampungkan perizinan untuk membangun pusat riset di Tanah Air. Dalam mengikuti aturan TKDN ini, Apple akan memenuhi komponen lokalnya melaui jalur software dan komitmen berinvestasi.

"Izin sedang diproses di Kementerian Perdagangan. Tahun 2017 harus sudah ada. Kemarin petinggi (Apple) dari luar update persiapan lokasi (pusat riset)" ucap Rudiantara.

Apple telah menyepakati komitmennya dengan Indonesia melalui pembangunan R&D. Bahkan, keseriusan Apple tak bisa dipandang sebelah mata, karena dikabarkan ukuran R&D-nya masuk ke jajaran terbesar kedua di dunia setelah pusat riset di Brasil.