Penghormatan Terakhir untuk Pencipta Gundala Putra Petir
- VIVAnews/Gestina Rachmawati
VIVA.co.id – Istri, anak, dan ratusan kerabat mengantar Harya Suraminata alias Hasmi menuju peristirahatan terakhirnya, Senin, 7 November 2016. Pencipta komik Gundala Putra Petir ini dimakamkan di Makam Seniman, Imogiri, Kabupaten Batul, Yogyakarta.
Berangkat dari rumah duka di Karangwaru, Tegalrejo, Kota Yogyakarta sekitar pukul 12.00 WIB, iring-iringan jenazah tiba di Makam Seniman Imogiri sekitar pukul 13.15 WIB. Selanjutnya, peti jenazah diusung menuju liang peristirahatan terakhir dengan menaiki tangga.
Sebelum peti dikubur, dewan tanah, dipimpin oleh seorang pendeta, memimpin doa yang diikuti oleh keluarga serta kerabat. Isak tangis dari istri dan anak almarhum terus berlangsung hingga proses tabur bunga selesai.
Dalam acara pemakaman tersebut, keluarga dan kerabat almarhum tampak menggunakan kaus bergambar Gundala Putra Petir.
"Kita sengaja mengenakan kaus keluarga besar. Setiap ada kegiatan kita menggunakan kaus yang dibuat tahun 2001," kata Rosalia Yuliati, keponakan almarhum Hasmi.
Kaus bergambar Gundala Putra Petir merupakan bentuk dukungan terhadap karya Hasmi sendiri. Selain itu menurutnya, pembuatan kaus tersebut juga sebagai ajang kampanye keluarga besar untuk menghidupkan kembali tokoh superhero lokal karya Hasmi agar lebih dikenal masyarakat terutama anak-anak.
"Ini sebagai sarana untuk menghidupkan kembali tokoh superhero lokal Gundala Putra Petir agar anak-anak lebih mengenal, karena mereka lebih kenal Batman atau Superman dibandingkan Gundala," tambahnya lagi.
Rosalia menjelaskan, almarhum sempat menunjukan tanda-tanda membaik pascaoperasi usus. Namun kemudian kondisi seniman Yogya ini memburuk dan meninggal di rumah sakit Minggu, 5 November 2016 siang.
Tak hanya keluarga besar yang sedih namun seniman Jogja juga turut berduka. Salah satu seniman Jogja Butet Kertaradjasa menilai almarhum Hasmi merupakan sosok yang tidak mempunyai gejala primadona kompleks.
"Beliau orang sederhana, jiwa sosialnya tinggi bahkan ilmu juga dibagikan bukan saja hartanya. Tak pelit bagi ilmu yang dimilikinya," ungkap Butet yang turut mengantar Hasmi ke peristirahatan terakhir di makam Seniman Imogiri.
Hasmi, kata Butet, punya nama yang besar namun almarhum tidak mempedulikan kebesaran namanya. Almarhum membaur dengan juniornya untuk berbagi ilmu. Komik Gundala sendiri menurutnya merupakan puncak pencapaian karya almarhum yang menjadi warisan untuk masyarakat.
"Beliau sebenarnya pingin melihat Gundala difilmkan lagi," katanya.