Tips Agar Baterai Awet Ala 'Penjaja' Ponsel

Mengisi baterai smartphone.
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id – Pengguna smartphone biasanya kerap mengalami krisis baterai atau baterai cepat habis. Padahal,  baterai yang disematkan di smartphone sudah tergolong berkapasitas besar, tapi tetap saja terkesan boros dengan pemakaian yang tak seberapa.

Seorang penjaja ponsel bernama Akbar Purnama menyebut bahwa baterai dengan kapasitas besar saja tidak cukup untuk membuat baterai hemat pemakaian. Aktivitas prosesor memberi pengaruh besar dalam pemborosan baterai.

"Sebenarnya bukan dari segi baterai aja,  tapi dari segi prosesornya juga. Kalau prosesornya sudah bagus, baterai bakal awet," kata Akbar kepada VIVA.co.id saat berkunjung ke booth Erafone di pameran Indocomtech di Jakarta Convention Center (JCC),  Rabu 2 November 2016.

Akbar mengatakan, di zaman teknologi canggih sekarang, prosesor yang bisa membuat baterai awet adalah prosesor Snap Dragon.

Selain itu,  faktor lain yang memengaruhi ketahanan baterai adalah penggunaan yang dipaksakan saat baterai sudah kritis.

"Contoh kalau kerja biasanya daya baterai (minimal) 15 persen,  di bawah itu mati. Dipaksain nyala kirim data,  itu tidak bagus," kata dia.

Dia mengatakan jika itu dilakukan terus menerus, di tahun pertama pembelian smartphone masih bisa melakukan pengisian sekali sehari. Tapi di tahun kedua atau ketiga, mengisi baterai bisa dua sampai tiga kali sehari.

Jadi, tipsnya, jika memang daya baterai sudah di bawah 15 persen. Dia sarankan untuk diisi dulu atau dimatikan saja.

Akbar menambahkan, terkadang orang meyakini bahwa baterai 'soak' ada kaitannya dengan pengisian yang sering dilakukan secara tidak full. Padahal, itu tidak berpengaruh terhadap ketahanan baterai.

"Enggak harus (diisi full) , yang penting jangan sering (dipakai) di bawah 15 persen aja," ujar dia.