Lapangan Kerja Sektor Formal Masih Minim
- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, banyaknya lapangan kerja informal saat ini diakibatkan minimnya lapangan kerja sektor formal.
"Kenapa lapangan kerja informal lebih banyak tumbuh saat ini? Karena, lapangan kerja formal amat minim tercipta," kata Bambang di kantor Bappenas, kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa 1 November 2016.
Bambang mengatakan, dia tak bermaksud menganggap lapangan kerja informal itu tidak penting. Melainkan, jika ingin mengukur kelayakan para pekerja dari sisi pendapatannya, tolak ukur yang dipakai memang harus dari lapangan kerja sektor formal.
"Kalau mau menciptakan lapangan kerja yang berkualitas, maka kita harus menciptakan lapangan kerja formal. Agar, kesejahteraan pekerjanya seperti masalah pendapatan, tunjangan, dan lainnya juga bisa terjamin," ujarnya.
Bambang menjelaskan, jika Indonesia ingin mendorong penciptaan lapangan kerja formal dengan memanfaatkan sektor investasi sebagai penyokongnya, setidaknya iklim industri manufaktur Indonesia harus bisa berperan penuh dalam Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.
Karenanya, Bambang meyakini, jika sektor investasi di Indonesia bisa meningkat, lapangan kerja formal akan semakin banyak tercipta dan penyerapan akan tenaga kerjanya pun bisa semakin merata.
"Kita harus meningkatkan sektor industri manufaktur dalam PDB seperti tahun 90-an, yang pernah hampir mencapai 30 persen. Tetapi, industri manufaktur saat ini memang masih terkendala banyak faktor," kata Bambang.
"Semakin besar kontribusi investasi, maka tenaga kerja formal yang tercipta akan semakin banyak," ujarnya. (asp)