Menyingkap Filosofi Desain Busana untuk JFW
- Istimewa
VIVA.co.id – Ajang parade busana bergengsi Jakarta Fashion Week 2017 memang telah usai. Sejumlah desainer kenamaan memamerkan koleksi tenun mereka sebagai bentuk cinta terhadap fesyen Tanah Air.
Sejumlah kain tenun nusantara dipamerkan, seperti tenun dari Nusa Tenggara Barat yang dirancang oleh jari jemari Yurita Puji dengan merek LeViCo milik Julie Laiskodat. Yunita membeberkan alasan menggunakan kain tenun dalam Jakarta Fashion Week.
"Saat ini, tenun sudah banyak digunakan di berbagai kalangan dan semakin dilirik sejumlah pihak," kata Yurita melalui keterangan tertulis kepada VIVA.co.id, Senin, 31 Oktober 2016.
Tak hanya Yurita, desainer Anggia dan Kursen Karzai yang turut bergabung dengan Yurita juga mengedepankan busana dengan mewah dan elegan.
"Masing-masing desainer menampilkan 16 koleksi. Rancangan saya lanjutan dari desain yang sebelumnya di Paris dengan tema Wild Rose," kata Anggia.
Rancangannya didominasi warna merah dan biru, semakin anggun dengan kombinasi brochate, sateen dan bahan sutra.
Sementara Kursein, dengan rancangannya bertema philosophy heart, menjelaskan bahwa fesyen yang dia tampilkan berdasarkan pandangan dan suasana hati.
"Segumpalan daging yang menentukan baik buruknya manusia, dan hati adalah tempat bersemayam perasaan dari sifat manusia. Hal ini yang kami tuangkan dalam makna fesyen kali ini," ujar Kursein.
"Kita harap industri fesyen semakin terus berinovasi dan seluruh pekerja serta perajin kain semakin diperhatikan," kata Yurita. (ase)