Laba Bersih Astra Turun Enam Persen

Kantor Astra International
Sumber :
  • Astra.co.id

VIVA.co.id – Perekonomian nasional yang belum stabil masih berimbas pada industri otomotif. PT Astra International Tbk mencatat, penurunan laba bersih sebesar enam persen menjadi Rp11,27 triliun pada kuartal tiga 2016, dari sebelumnya sebesar Rp11,99 triliun pada periode yang sama 2015.

Presiden Direktur Prijono Sugiarto menyatakan, laba bersih dari segmen jasa keuangan Grup Astra menurun sebesar 31 persen menjadi Rp2,1 triliun. Kenaikan laba bersih PT Federal International Finance dan PT Toyota Astra Financial Services diimbangi oleh penurunan kontribusi dari sektor bisnis jasa keuangan lainnya.

“Terutamanya Bank Permata yang mencatat kerugian akibat peningkatan signifikan pada provisi kerugian atas pinjaman yang diberikan,” ujar Prijono dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin, 31 Oktober 2016.

Pendapatan perusahaan tercatat turun empat persen menjadi Rp132,29 triliun sejak awal tahun hingga akhir September, dari Rp138,17 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Lini bisnis jasa keuangan, teknologi informasi, serta alat berat dan pertambangan menekan laju kinerja keuangan Astra International.

Sementara itu, laba bersih dari segmen alat berat dan pertambangan amblas sebesar 43 persen menjadi Rp1,9 triliun. PT United Tractors Tbk, yang 59,5 persen sahamnya dimiliki oleh perseroan, melaporkan laba bersih sebesar Rp3,1 triliun, turun 44 persen. Ini akibat turunnya pendapatan bersih bisnis alat berat dan kontraktor pertambangan, terutama disebabkan oleh rendahnya harga batu bara.

“United Tractors juga merasakan dampak negatif dari apresiasi rupiah terhadap transaksi aset berdenominasi dolar Amerika Serikat, di mana pada tahun sebelumnya terdapat pengaruh positif terhadap transaksi tersebut,” tuturnya.

Sedangkan perolehan laba bersih dari segmen teknologi informasi Astra turun sebesar 15 persen menjadi Rp105 miliar. PT Astra Graphia Tbk, yang 76,9 persen sahamnya dimiliki oleh Perseroan, melaporkan penurunan laba bersih sebesar 15 persen menjadi Rp137 miliar, disebabkan oleh menurunnya margin meskipun terjadi peningkatan pendapatan.

Namun, sisi lain, lini bisnis Grup Astra yang baru, yaitu properti yang baru diluncurkan kemarin mencatatkan kinerja yang cemerlang. Laba bersih dari segmen properti sebesar Rp84 miliar, meningkat secara signifikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2015 yang sebesar Rp5 miliar. (ase)