BSM Fokus pada Lima Produk Syariah
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
ve Vice President Retail Banking BSM Niken Andonowarih di Wisma Mandiri I Jakarta pada Rabu, 26 Oktober 2016.
BSM mencatat pertumbuhan pembiayaan mikro pada triwulan III 2016 tumbuh sebesar Rp4,13 triliun atau naik 17,2 persen secara year to date (ytd) dari Rp3,52 triliun pada Desember 2015.
Optimisme ini, ia katakan, karena BSM dapat menekan dengan baik kredit bermasalah, atau Non Performing Financing/NPF yang dapat ditekan dan terjaga dengan baik, bahkan saat ini turun menjadi 3,74 persen yang sebelumnya 4,32 persen.
"Dalam dua tahun cukup challenging dari NPF. Yang menariknya, syariah duluan daripada Bank Mandiri konvensional. BSM dari 2014, konsolidasi terus yang lain mengikuti. Di tengah yang lain turun, BSM tunjukkan tren perbaikan. Diharapkan bisa dipertahankan," ujarnya berharap.
Selain itu pula, karena adanya kebijakan-kebijakan dari pemerintah yang mendukung pertumbuhan angka penyaluran kredit mikro. Seperti pelonggaran loan to value (LTV) untuk perumahan. Saat ini, pertumbuhan pembiayaan griya mencapai enam persen, sedangkan target 2017 sebesar 15 persen. (asp)