'Jangan Terapkan Sistem Pendidikan ke Murid Mentah-mentah'

Ketua Yayasan Komunitas Guru Belajar, Najeela Shihab (berkerudung hitam).
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Diza Liane Sahputri

VIVA.co.id – Sebagian orang berpikir, menjadi guru merupakan hal yang sepele. Tapi, peran besar guru dalam mendidik seorang anak bangsa, menjadi hal yang harus diperhitungkan.

Namun, seringkali, masyarakat merasa bahwa guru masih lalai untuk melakukan tugasnya dalam mendidik anak. Di manakah letak sumber dari kesalahan persepsi ini?

"Miskonsepsi enggak datang tiba-tiba, bahwa adanya masyarakat yang menyalahkan cara mengajar para pendidik atau berpikir kalau guru itu malas. Sementara di satu sisi, guru adalah kunci untuk perbaikan pendidikan," ujar Ketua Yayasan Komunitas Guru Belajar Najeela Shihab, ditemui VIVA.co.id di sela acara gathering Temu Pendidik Nusantara (TPN), Jakarta, Senin, 24 Oktober 2016.

Menurut Ela sapaan Najeela, sapaan akrabnya, justru teori dari sebuah perubahan, harus diemban oleh guru. Sebab, sistem pendidikan yang terjadi saat ini, menurutnya masih belum begitu efektif dan merata di seluruh Indonesia.

"Pemerintahan telah membuat sebuah peraturan yang standar untuk dunia pendidikan. Tapi, sistem itu belum bisa digunakan secara sama dan merata. Misalnya, pendidik telah melihat sistemnya, jangan aplikasikan ke muridnya mentah-mentah," ucap Ela.

Menurut Ela, hambatan yang dirasakan dalam mendidik para penerus bangsa, harus diperbaiki mulai dari akar yakni para pendidiknya. Sehingga, pola pikir oleh masing-masing pendidik harus mampu membuatnya semangat dalam mengajar.

"Kalau merasa tugasnya hanya menstandarkan, enggak heran otoritasnya hanya standar. Kalau mau geser sedikit, dengan cara belajar yang tidak biasa sesuai dengan kondisi daerah masing-masing, maka proses kemerdekaan belajar dalam arti sesungguhnya, akan tercapai."