Sektor Perikanan Bisa Tumbuh di Atas 9 Persen

Kapasitas tangkapan Nelayan
Sumber :
  • Antara/Zabur Karuru

VIVA.co.id – Mulai masifnya upaya pemberantasan illegal fishing di seluruh perairan Indonesia pada era Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), membuat pertumbuhan sektor perikanan nasional terus meningkat setiap tahun.

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mengatakan, pada akhir 2014 sektor perikanan hanya tumbuh sekitar 7,35 persen, lalu meningkat pada 2015 menjadi sebesar 8,37 persen, dan akhir tahun ini diharapkan bisa menyentuh kisaran angka 9 persen lebih.

Menurut dia, tingginya pertumbuhan sektor tersebut mengalahkan capaian pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya tumbuh sebesar 5,02 persen pada semester I 2016. Hal tersebut menunjukkan bahwa upaya pemerintah mulai terlihat hasilnya.

"Bila dibandingkan dengan pertumbuhan di sektor lainnya, jelas sangat jauh berbeda. Naiknya kelihatan sekali," kata Susi dalam keterangan pers dua tahun kerja nyata Jokowi-JK, di Kementerian Sekretaris Negara, Jumat 21 Oktober 2016.

Dia mengatakan, dengan meningkatnya pertumbuhan sektor perikanan tersebut maka nilai tangkap dan nilai tukar nelayan juga terlihat meningkat di setiap daerah bahkan melebihi target yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. 

"Nilai tukar nelayan tahun 2014 itu berada di posisi 102. Tahun ini berkisar di 108-110. Kenaikan ini luar biasa karena dibarengi juga dengan kenaikan harga (hasil tangkapan)," ujarnya menambahkan.

"Seandainya tidak ada kontraksi harga bahan pokok dengan dicabutnya subsidi, purchase powernya nelayan bisa di angka 110 lebih. Tapi dengan slowing down ekonomi, beberapa tempat yang dahulu banyak illegal fishing bahkan nilai tukar nelayannya sampai 111.”

(mus)