Pesawat Penjelajah Mars Milik Eropa Hilang Sinyal
- www.exploration.esa.int
VIVA.co.id – Misi Badan Antariksa Eropa (ESA) mengirimkan pesawat pendarat ke permukaan Planet Mars akhirnya dilakukan pada 19 Oktober 2016.
Badan antariksa memastikan pesawat pendarat Schiaparelli memang telah mencapai area Mars setelah melewati orbit dan atmosfer Planet Merah tersebut.
Namun sayangnya, ada tanda buruk dari pendaratan pesawat tersebut. Peneliti ESA sejauh ini belum bisa memastikan apakah pesawat Schiaparelli benar-benar telah mendarat di permukaan Mars atau tidak.
Peneliti belum bisa mengonfirmasi keberadaan Schiaparelli, sebab setelah dilakukan pengecekan komunikasi pesawat AS dan Eropa yang sebelumnya mengorbit Planet Mars, tetap tidak diketahui posisi Schiaparelli saat ini.
Memang pesawat pengorbit AS dan Eropa yang sudah mengorbit Mars sebelumnya mencoba mengirimkan data pendaratan Schiaparelli, tapi kemudian transmisi data berhenti dan menimbulkan pertanyaan di mana posisi pesawat berbentuk piringan 577 kilogram tersebut.
"Ini jelas bukan tanda yang bagus. Tapi kita perlu banyak informasi apa yang terjadi pada malam ini. Saya cukup yakin besok kita akan mengetahui apa yang terjadi sebenarnya," kara Kepala Misi ExoMars ESA, Paolo Ferri dikutip dari Reuters, Kamis 20 Oktober 2016.
ESA mengatakan informasi lebih lanjut mengenai posisi Schiaparelli nanti akan diberikan pada Kamis ini, saat ilmuwan telah mendapatkan kesempatan menganalisis data dari pesawat pengorbitnya, Trace Gas Orbiter (TGO).
Saat pesawat Schiaparelli masih misterius, namun ESA memastikan mereka sukses membawa pesawat Schiaparelli masuk ke atmosfer Planet Mars, untuk mencari tanda kehidupan di Planet Mars tersebut. Namun anggota tim misi masih menunggu sinyal untuk mengonfirmasi apakah pesawat pendarat itu telah mendarat di permukaan Planet Mars.
"Untuk menerbangkan ke Mars adalah tantangan yang sangat besar. Untuk sampai aman di orbit juga merupakan tantangan yang sangat besar," jelas Direktur Umum ESA, Jan Woerner di Space Operations Centre ESA di Darmstadt, Jerman.
ESA memosisikan Schiaparelli untuk bisa menjadi pintu uji coba teknologi bagi kendaraan penjelajah ESA di Planet Merah pada 2020.
Jika Schiaparelli mengalami kecelakaan, maka berarti bisa mengacaukan rencana peluncuran kendaraan penjelajah di Planet Mars pada 2020 tersebut.
"Perancangan sistem telah berubah selama beberapa tahun terakhir, kami tidak akan menggunakan kembali semua teknologi dari Schiaparelli, sehingga jika ada kegagalan Schiaparelli, desain sistem Schiaparelli akan berdampak, meski tidak dramatis," ujar ilmuwan ESA, Olivier Witasse dalam konferensi pers melalui webcast di California, AS.
Pendaratan ini merupakan bagian dari misi ExoMars yang telah diluncurkan dari Bumi pada 14 Maret 2016. Misi ExoMars menghubungkan dua pesawat antariksa yaitu Trace Gas Orbiter dan Schiaparelli. Pesawat pertama bertugas untuk mengorbit Planet Merah sedangkan pesawat terakhir bertugas sebagai pesawat pendarat di Planet Mars.
Tujuan utama misi ini menjadi penting bagi misi selanjutnya ke Planet Mars, yaitu misi pencarian kehidupan di Planet Merah yang dijadwalkan pada 2018.