Belum Banyak Perusahaan Daerah Cari Dana di Pasar Modal

Papan pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pelaku industri khususnya di daerah memanfaatkan Pasar Modal sebagai sumber pendanaan dalam pengembangan usahanya. Sebab, kesempatan memperoleh pendanaan dari Pasar Modal belum dimanfaatkan secara optimal.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar  Modal OJK, Nurhaida mengatakan, pihaknya mencatat, pelaku usaha di Indonesia telah memperoleh dana sekitar Rp90 trilliun dari pasar modal melalui penawaran umum.

"Secara demografi, pemanfaatan pasar modal sebagai sumber pendanaan masih didominasi oleh perusahaan yang berdomisili di DKI Jakarta dan sekitarnya,” ujarnya di Medan, Sumatera Utara, Selasa, 18 Oktober 2016.

Menurutnya, semakin banyak perusahaan di daerah yang melakukan initial public offering (IPO) tentunya akan meningkatkan perekonomian daerah dan mendorong munculnya sentra-sentra ekonomi yang lebih menyebar, tidak hanya terkonsentrasi di daerah tertentu.

"Pendanaan melalui pasar modal memiliki nilai tambah tersendiri bagi dunia usaha pada khususnya maupun masyarakat secara umum. Pasar modal mempertemukan langsung kelebihan dana pada masyarakat dengan kebutuhan dana oleh perusahaan, sehingga diharapkan biaya modal (cost of fund) pendanaan dari pasar modal akan lebih rendah," tuturnya.

Dengan masuknya perusahaan ke pasar modal, Nurhaida menegaskan, dapat meningkatkan penerapan tata kelola perusahaan, meningkatkan image atau reputasi perusahaan, bahkan dapat memperoleh insentif pajak.

Kondisi pasar modal Indonesia sampai dengan saat ini menunjukkan tren yang positif. Pada 2016 Pasar modal Indonesia berhasil mencatatkan rekor tertinggi untuk kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) maupun frekuensi transaksi tertinggi sepanjang masa. Kapitalisasi pasar BEI per tanggal 30 September 2016 adalah sebesar Rp5.799 triliun.

Saat ini perusahaan yang telah memanfaatkan pasar modal untuk mendapatkan pendanaan berjumlah 626 perusahaan. Pada 2016, terdapat 12 emiten baru yang menerbitkan saham melalui IPO dengan total dana hasil penawaran umum sebesar Rp10,7 triliun.

Selain penerbitan saham melalui IPO, selama tahun 2016 juga terdapat penerbitan right issue, obligasi maupun sukuk dengan total dana yang diperoleh melalui pasar modal hingga saat ini tahun sebesar Rp 79,14 triliun.

Dana yang sangat besar yang mungkin tidak bisa hanya dipenuhi oleh sektor perbankan atau perusahaan pembiayaan saja," ujarnya.

 

(ren)