Usai Fingerprint, Keamanan Transaksi Andalkan Selfie

Foto selfie.
Sumber :
  • REUTERS/Damir Sagolj

VIVA.co.id – Produsen ponsel pintar terus melakukan inovasi untuk menunjang kebutuhan swafoto atau yang dikenal dengan selfie. Tak sedikit yang menyematkan lensa kamera depan dengan resolusi yang cukup besar ukurannya.

Dengan semakin canggihnya resolusi swafoto yang ditampilkan melalui ponsel, potensi swafoto untuk dijadikan kata sandi (password) di masa mendatang bisa diimplementasikan oleh para vendor. Saat ini, teknologi paling terbaru untuk kata sandi, yakni menggunakan fingerprint (pemindai jari) dan pengenalan selaput mata pada ponsel-ponsel pintar.

Sebagaimana dituliskan oleh Phone Arena, Senin, 17 Oktober 2016, beberapa perusahaan telah memanfaatkan foto untuk kata sandi. Dengan demikian, foto menjadi pelengkap dari pemanfaatan teknologi biometrik pengguna yang sudah ada, seperti pemindai jari dan lewat retina.

MasterCard, salah satu perusahaan yang melakukan verifikasi identitas pengguna kartu kredit secara online. Verifikasi tersebut melalui aplikasi yang dibuat MasterCard bernama Identity Check Mobile.

Dengan hanya melihat ke kamera smartphone pengguna, verifikasi identitas bisa dilakukan. Syaratnya pada saat verfikasi foto tersebut, pengguna disarankan tidak mengedip untuk mencegah penggantian foto. Kemudian, foto tersebut disimpan oleh MasterCard di server mereka sampai dienkripsi.

Disampaikan, tahun depan MasterCard berencana untuk swafoto dijadikan peningkatan keamanan pada aplikasi Identity Check Mobile. Dikatakan MasterCard, mereka telah memulai program ini di Eropa dan 92 persen dari pelanggannya berpartisipasi untuk bisa masuk ke aplikasi mobile banking hanya menggunakan biometrik, bukan kata sandi yang biasa.

Phone Arena menyebutkan swafoto untuk password versi modern ini lebih akurat karena berdasarkan pengukuran wajah, mulai dari lebar hidung, rahang, dan lainnya yang kemudian dikonversi menjadi kode ID.

(ren)