Galaxy Note 7, Mimpi Buruk Samsung
VIVA.co.id – Galaxy Note 7 yang menjadi andalan Samsung untuk melawan iPhone 7 buatan Apple, malah menjadi mimpi buruk bagi perusahaan tersebut. Meski sudah menarik kembali Galaxy Note 7 versi asli dan menukarkan Galaxy Note 7 versi aman tapi tetap bermasalah saat sudah di tangan konsumen.
Rentetan kasus meledak dan terbakar Galaxy Note 7 versi aman di Amerika Serikat, membuat Samsung mengambil langkah untuk menghentikan produksi dan distribusi Galaxy Note 7 tersebut. Di samping itu, peneliti akan menyelidiki laporan terbaru mengenai laporan overheating pada Galaxy Note 7 versi aman tersebut.
Samsung telah menyampaikan informasi penghentian produksi dan distribusi perangkat ke mitra operator telekomunikasi dan pengecer Galaxy Note 7 secara global. Insiden terbakarnya sejumlah Galaxy Note 7 versi aman mengguncang kepercayaan terhadap Samsung, setelah sebelumnya perusahaan Korea Selatan itu menarik kembali (recall) 2,5 juta Galaxy Note 7 secara global.
Tak hanya Samsung yang pusing, mitra operator hingga konsumen kecewa sedangkan maskapai penerbangan ?melarang perangkat tersebut masuk ke kabin, dikarenakan dapat menimbulkan kebakaran dan asap saat penerbangan.
Chief Executive Verizon Communication, Lowell McAdam, mengatakan langkah recall itu bagaikan 'mata hitam besar' bagi Samsung. "Ini adalah kekhawatiran terbesar yang saya lihat di industri ponsel selama saya menjabat," ucapnya dikutip Wall Street Journal, Selasa, 11 Oktober 2016.
McAdam yang telah bergelut di bisnis nirkabel sejak 1980-an mengatakan, selama berkarier ia tak melihat penarikan kembali oleh produsen smartphone seperti yang dialami oleh Samsung dalam kasus Galaxy Note 7.
Samsung tidak mengomentari pernyataan McAdam, perusahaan asal Korea Selatan itu hanya mengatakan perusahaan berhak mengambil kebijakan yang diperlukan untuk mengatasi situasi.
Sedangkan Ketua Consumer Product Safety Commision Amerika Serikat, Elliot Kaye, mengatakan telah mengesahkan keputusan Samsung dan operator untuk menghentikan distribusi Note 7 yang versi terbaru. Kaye mengatakan, konsumen berhak mengambil keuntungan kesempatan tersebut, termasuk pengembalian dana penuh.
"(Jadi) tidak ada yang perlu dikhawatirkan soal ponsel membahayakan, keluarga atau properti," ucap Kaye.
Insiden Galaxy Note 7 yang berulang ini, Wall Street Journal menuliskan, telah mencederai kepercayaan merek Samsung di tengah persaingannya bersama Apple hingga Huawei.
Direktur Pusat Global Brand Leadership di Columbia Business, Matthew Quint, mengatakan konsumen mungkin akan terima untuk kesalahan pertama. "Tapi, untuk kedua kalinya, Anda pasti akan melihat beberapa dampak jangka panjang," ucapnya.