Ganjar: Saatnya Pelaku Wisata Jateng Tinggalkan Cara Kuno

Sejumlah wisatawan asal Belanda dan Australia berkeliling dengan menggunakan becak di kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah..
Sumber :
  • ANTARA/Aditya Pradana Putra

VIVA.co.id – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mewajibkan kepada seluruh pelaku wisata di wilayahnya melek digital. Ia meminta, agar cara-cara konvensional dalam menjual industri pariwisata Jateng harus ditinggalkan.

"Rata-rata, teman-teman masih berpikir konvensional, bagaimana menjual pariwisata ini. Menjualnya adalah melalui bilboard dan tempat pameran. Saya katakan itu enggak cukup, karena hari ini meski online dan digital, serta membuat website, " kata Ganjar, Jumat 7 Oktober 2016.

Melalui digitalisasi industri paiwisata itu, mantan anggota DPR itu berharap, seluruh potensi wisata Jateng bisa cepat diakses oleh banyak orang. Melalui Go digital, maka pengelola wisata bisa menceritakan sejelas-jelasnya kepada orang. Mulai paket wisata, tansportasi, tour package, travel tour, kuliner, desa wisata, hotel, dan lain-lain.

"Maka, medianya mau tidak mau harus masuk online. Nah, tugas kita (pemerintah) adalah membantu mereka untuk men-develop sistem itu, maka kalau cara menjualnya masih konvensional enggak bisa, " ujar Ganjar.

Disisi lain, Ganjar juga meminta pengelola wisata juga memperhatikan pentingnya pembatasan perilaku di obyek wisata. Sehingga keluhan investor maupun wisatawan soal pantai kumuh kumuh dan kotor tak lagi muncul.

"Dalam konteks sadar wisata harus punya kesadaran hidup bersih kemudian tersenyum dengan orang, melayani, kuliner yang enak. Ini harus disadari, " katanya.

Dalam kesempatan itu, Ganjar pun cukup mengapresiasi langkah komunitas wisata di Kabupaten Jepara yang rutin melakukan sharing dan tukar ide mengembangkan potensi wisata di daerahnya. Apalagi, daerah di Pantura Jawa Tengah itu memiliki destinasi unggulan yang mulai digandrungi wisatawan, seperti Karimunjawa.

"Harapan besar saya ini, kekuatan bagus dan berkontribusi untuk wisata Jateng. Maka bisa dikelompokkan, ini pantai, gunung, kuliner dikumpulkan, agar tingkat keunikan masing-masing destinasi itu beragam, " tuturnya. (asp)