Kekurangan Pupuk, Jateng Ambil Jatah Sumatera

Pabrik Pupuk Sriwidjaja (Pusri).
Sumber :
  • Antara/ Nila Fu'adi

VIVA.co.id – Penyerapan pupuk besubsidi PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang di wilayah Jawa Tengah (Jateng) pada tahun ini, jauh melampaui target. Kondisi itu, mengharuskan provinsi yang gencar mencanangkan swasembada pangan ini mengambil kuota pupuk dari daerah lain.

Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja Palembang Mulyono Prawiro mencatat, penyerapan pupuk bersubsidi jenis urea untuk Jateng hingga September 2016, terserap hingga 525.350 ton dari alokasi 818.470 ton.

"Penyerapan pupuk di wilayah Jateng ini, mencapai lebih dari 95 persen. Maka, kita realokasi kuota dari daerah lain, seperti Sumatera yang belum dipakai, " kata Mulyono di Semarang, Selasa 4 Oktober 2016.

Meski dilakukan realokasi dar daerah lain,  persediaan pupuk bersubsidi tetap aman. Karena, dari kuota Jateng sebanyak  980 ribu ton, sekarang sudah dialokasikan lebih dari 850 ribu ton.

"Jadi, jatah di 2016 akhir dan 2017, kita ambil. Diharapkan, memenuhi semua kebutuhan pupuk para petani, agar mereka tidak terganggu ketika menanam, " ujarnya.

Ia menyebutkan, besarnya penyerapan pupuk bersubsidi di Jateng, sangat masuk akal, mengingat provinsi ini sangat produktif dalam memanfaatkan bidang pertanian seperti padi dan holtikultura. Sejumlah wilayah itu, seperti Klaten, Purworejo, Banyumas, Purwokerto, Kebumen, Tegal, Brebes, dan wilayah pertanian lain.

"Jadi, semua alokasi di Jateng hampir semua, dan dialokasikan dengan realokasi pupuk dari daerah lain," tutur Mulyono.

Selain menyediakan pupuk bersubsidi, pihaknya juga menyediakan pupuk non subsidi berbagai jenis. Cadangan pupuk bagi petani itu, salah satunya dijual di Pusri Mart, yang kini mulai beroperasi perdana di Semarang.

Pusri Mart merupakan toko, atau kios penjualan yang menyediakan berbagai jenis kebutuhan input dan output pertanian milik Pusri,  seperti benih, pestisida, herbisida, dan sarana pertanian lainnya.

“Pusri Mart juga menyediakan jasa konsultasi gratis bagi petani, atau pengguna produk-produk Pusri tentang pertanian, atau bercocok tanam,” kata Mulyono.

Selain dibuka di Semarang, Pusri Mart juga akan menyusul dibuka di seluruh pelosok daerah di Indonesia, seperti Sumatera, Jawa, dan Kalimantan Barat. (asp)